Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis industri otomotif dapat memacu pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi COVID-19.

”Kami optimistis industri otomotif ini dapat memacu untuk upaya pemulihan ekonomi nasional,” kata Menperin lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Kamis, usai menghadiri peresmian Pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021.

Sebab, lanjut Menperin, industri otomotif banyak melibatkan pelaku usaha di dalam negeri dari sektor hulu sampai hilir.

”Jadi, keterlibatan sektor UMKM dalam rantai pasok harus ditingkatkan, kemudian nilai tambah untuk ekonomi nasional juga harus menjadi prioritas, serta mendorong penyerapan tenaga kerja lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Menperin Agus.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) serta Pemerintah Jerman melalui Germany Federal Ministry for Economic Affair and Energy (BMWi) menandatangani Joint Declaration of Intent (JDoI) untuk memperkuat kerja sama di bidang infrastruktur mutu di antara kedua negara dalam gelaran Hannover Messe 2021.

“Kedua negara menyadari bahwa infrastruktur mutu dibutuhkan untuk menjamin kualitas dan keamanan produk maupun jasa, dalam rangka memberikan perlindungan kepada konsumen,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat menyaksikan penandatanganan kerja sama tersebut secara virtual, Senin (12/4/2021).

Penandatanganan JDoI tersebut dilakukan oleh Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi serta Parliamentary State Secretary, Germany Federal Ministry for Economic Affairs and Energy, Elizabeth Winkelmeier-Becker.

Ekonom sepakat kinerja industri pada kuartal II/2021 masih akan ekspansif mengingat ada momentum Ramadan dan Lebaran yang terjadi. Meski demikian, kebijakan larangan mudik tentunya akan menjadi salah satu faktor penahan.

Prompt Manufacturing Index-Bank Indonesia (PMI-BI) memproyeksi pada kuartal II/2021, kinerja industri pengolahan ini akan lebih ekspansif di level 55,25 persen setelah mencapai level 50,01 pada kuartal I/2021. Ekspansi diperkirakan terjadi pada seluruh subsektor manufaktur dengan capaian tertinggi pada industri kertas dan barang cetakan.

Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal mengatakan secara historis level ekspansif PMI-BI belum pernah mencapai 55. Menurutnya, angka itu juga terlalu tinggi untuk kondisi saat ini. "Masih ekspansif iya tetapi rasanya tidak akan sampai 55, mungkin sekitar 53. Kalau kuartal II/2020 memang cukup ekstrim karena mulainya PSBB waktu itu tetapi sekarang larangan mudik yang sebenarnya tidak lantas menurunkan permintaan melainkan lebih ke distribusi," katanya kepada Bisnis, Rabu (14/4/2021).

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Doddy Rahadi menyampaikan industri manufaktur berperan penting dalam mewujudkan ekonomi sirkular, salah satunya adalah peran produsen dalam memproduksi barang yang dapat didaur ulang dan menggunakan bahan baku daur ulang.

“Sektor industri daur ulang diharapkan dapat berkontribusi dalam mendukung substitusi bahan baku impor,” kata Doddy saat pra-konferensi menuju Hannover Messe 2021 yang ditayangkan virtual di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan data 2019, Indonesia memiliki sekitar 60 perusahaan industri daur ulang plastik. Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan bahan baku daur ulang atau scrab impor sebesar 30 persen dari total kebutuhan bahan baku sebesar 972 ribu ton plastik.

Di samping itu, kegiatan daur ulang juga telah berkembang pada komoditi kertas, tekstil, elektronika, kaca, keramik, logam, dan otomotif.

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat setidaknya ada dua hal yang mendorong pertumbuhan produksi semen nasional berakselerasi pada akhir kuartal I/2021. Kedua faktor tersebut adalah kegiatan infrastruktur yang mulai bergerak dan akselerasi ekspor semen.

ASI mendata ekspor semen per Maret 2021 mencapai 1,28 juta ton atau tumbuh 120 persen secara tahunan. Angka tersebut lebih tinggi dari realisasi Februari 2021 yakni sekitar 1,1 juta ton.

"Diharapkan [volume] ekspor semen ini bisa dipertahankan di atas 1 juta setiap bulannya. Sudah terbukti realisasi total ekspor kuartal I/2021 sebesar 3,3 juta ton atau naik 130 persen secara tahunan," katanya kepada Bisnis, Selasa (13/4/2021). Sementara itu, Widodo mencatat konsumsi semen di hampir seluruh wilayah tumbuh dua digit. Adapun, pertumbuhan konsumsi semen yang masih negatif berada di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, atau minus 2,1 persen menjadi sekitar 289.000 ton.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Abdul Rochim mengajak para pelaku di sektor tersebut melakukan transformasi teknologi industri sesuai dengan Making Indonesia 4.0.

“Pengalaman perusahaan-perusahaan dalam menerapkan Industri 4.0 diharapkan dapat memberikan motivasi kepada perusahaan lain untuk turut menerapkan teknologi Industri 4.0 di perusahaan masing-masing,” kata Abdul Rochim lewat keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Pra-konferensi hari ini mengambil tema “Agro-based Industry Journey to Industry 4.0” dengan tujuan menampilkan berbagai kebijakan dan capaian dalam perjalanan transformasi Industri 4.0 di sektor industri agro.

Dalam kegiatan pra-konferensi tersebut, sejumlah perusahaan di sektor industri agro memberikan pengalaman penerapan Industri 4.0 yaitu PT Mayora Indah, PT Amerta Indah Otsuka, dan Vivere Group.