Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengecek kesiapan industri manufaktur dalam mengadopsi Artificial Intelligence (AI) salah satunya dengan melakukan kunjungan ke perusahaan perakitan elektronik PT. Sat Nusapersada di Batam.

“Jadi kami melihat apa yang sudah dilakukan oleh ekosistem pengembangan alat-alat elektronik yang terkait dengan IT dan seberapa jauh adopsi teknologi AI di manufaktur,” kata Nezar menjelaskan kesiapan perusahaan tersebut dalam adopsi AI dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Nezar menekankan bahwa penting bagi manufaktur di Indonesia agar bisa ikut dalam kompetisi global memanfaatkan kecerdasan artifisial sehingga proses-proses yang sebelumnya memakan waktu lama dapat lebih efisien dikerjakan dan memberi daya tambah bagi perusahaan.

Apalagi berkaca dari lanskap global, menurut Nezar adopsi dan penerapan teknologi AI di industri manufaktur telah menjadi medan utama kompetisi antarnegara yang berlomba-lomba menjadi inovator AI terdepan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menetapkan target rasio kontribusi industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 18,66 persen pada tahun 2026. “Target ini menjadi bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang dipatok di atas 8 persen sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto,” kata Agus di kompleks parlemen, Jakarta, Senin, 7 Juli 2025.

Selain meningkatkan kontribusi manufaktur terhadap PDB, ia juga menargetkan pertumbuhan PDB sektor manufaktur 6,52 persen pada 2026. Kemudigan investasi di sektor manufaktur diharapkan mencapai Rp852,9 triliun dengan produktivitas tenaga kerja mencapai 129,3 juta orang per tahun. 

Selain itu, sektor manufaktur juga ditargetkan berkontribusi sebesar 74,85 persen terhadap total ekspor nasional. Untuk mewujudkan target tersebut, Agus menekankan perlunya dukungan anggaran yang memadai sesuai prioritas kebutuhan.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengeluarkan perintah eksekutif (executive order) yang mengumumkan besaran tarif resiprokal (timbal balik) kepada negara-negara mitranya, termasuk Indonesia yang akan dikenakan tarif sebesar 32 persen mulai 1 Agustus 2025.
 
Presiden Trump juga telah mengirimkan surat kepada Presiden RI Prabowo Subianto per 7 Juli 2025, yang menyampaikan komitmen hubungan erat kedua negara meski AS kini mengalami defisit perdagangan terhadap Indonesia.
 
Menanggapi pemberlakuan tarif tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pemerintah akan terus mengedepankan upaya negosiasi dan dialog konstruktif guna menjaga keberlanjutan akses pasar internasional, sembari tetap mengutamakan kepentingan dan daya saing industri dalam negeri.
 
"Pemerintah akan terus membuka ruang negosiasi dengan Amerika Serikat, untuk menemukan solusi yang seimbang dan berkeadilan," ujar Agus dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 9 Juli 2025.

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Indonesia pada Juni 2025 masih berada dalam fase ekspansi dengan capaian sebesar 51,84. Meskipun sedikit lebih rendah dibanding bulan Mei 2025 (52,11) dan periode Juni tahun lalu (52,50), kinerja ini memperlihatkan ketangguhan sektor manufaktur nasional dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan persaingan dipasar domestik.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, menyampaikan bahwa pelemahan IKI dipicu oleh penurunan variabel produksi yang menurun ke 46,64, sementara variabel pesanan justru naik signifikan ke 54,21. Hal ini mencerminkan kehati-hatian pelaku industri dalam merespons kenaikan permintaan melalui produk yang telah diproduksi sebelumnya. “Meski ada perlambatan, 18 dari 23 subsektor masih berada di zona ekspansi, dan 18 subsektor yang ekspasi tersebut berkontribusi sebesar 92,2% terhadap PDB industri nonmigas triwulan I-2025. Jadi, industri manufaktur Indonesia masih ekspansif pada bulan Juni 2025 disebabkan karena 18 subsektor yg kontribusi PDB besar berada pada fase ekspansif,” jelas Febri.

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memilih tak ambil pusing dengan ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berniat menambah tarif 10% bagi negara-negara yang tergabung dalam BRICS, termasuk Indonesia. 

Adapun, Indonesia baru-baru ini bergabung ke BRICS bersama negara lainnya yang mencakup berbagai negara seperti Brasil, China, Rusia, Afrika Selatan, India, Iran, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA). 

Direktur Eksekutif API Danang Girindrawardana mengatakan, masuknya Indonesia ke blok informal BRICS tersebut merupakan keputusan politik pemerintah Indonesia yang diyakini telah dipertimbangkan dengan matang. 

Danang juga optimistis bahwa keterlibatan Indonesia dalam lembaga tersebut sebagai langkah untuk berkontribusi dalam berbagai kondisi di masa depan, tidak hanya geopolitik di kancah internasional, tetapi juga alur supply chain ekonomi.

Industri manufaktur dinilai masih memiliki peluang untuk tumbuh positif ditengah bayang-bayang tekanan kebijakan tarif Trump hingga kondisi geopolitik. 

Kendati tak dipungkiri, purchasing managers index (PMI) manufaktur pada Mei 2025 kembali terkontraksi di level 46,9 atau turun dari bulan sebelumnya 47,4. Kontraksi indeks produktivitas ini menurun sejak 3 bulan terakhir. 

Ekonom Senior Indef, Tauhid Ahmad menilai laju kontraksi produktivitas industri manufaktur tiga bulan beruntun disebabkan kondisi industri dan pasar dalam negeri yang tidak kondusif. 

"PMI kita dalam tiga bulan terakir dibawah 50 artinya industri ini menggambarkan domestiknya punya problem yang jauh lebih besar dibandingkan kondisi eksternal," kata Tauhid dalam Seminar Nasional Kajian Tengah Tahun Indef 2025, Rabu (2/7/2025).