Pengusaha minuman ringan membidik pertumbuhan penjualan berkisar 5 persen hingga 10 persen pada tahun ini. Momen lebaran menjadi salah satu pendorongnya.

Ketua Umum Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) Triyono Pridjosoesilo mengatakan pada umumnya pasar lebaran dapat memenuhi 30 persen kinerja tahunan industri. Dia pun mengatakan sepanjang tahun lalu penjualan minuman ringan tumbuh sekitar 7 persen. Meski demikian, volume produksinya belum kembali ke masa sebelum pandemi.

"Harapan kami sih tahun ini kami bisa paling tidak mencoba balik ke 2019, artinya mungkin kita perlu mengejar di atas lima persen, lima sampai 10 persen," kata Triyono kepada Bisnis, Selasa (12/4/2022).

Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia (GPFI) memproyeksikan serapan bahan baku obat produksi dalam negeri bakal naik dengan adanya dorongan belanja pemerintah.

Direktur Eksekutif GPFI Elfiano Rizaldi mengatakan hal itu lantaran obat jadi dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi akan menjadi prioritas dibeli dalam pengadaan pemerintah. Sementara itu, penggunaan bahan baku obat (BBO) yang diproduksi di dalam negeri akan meningkatkan TKDN menjadi di atas 50 persen.

"Di dalam e-catalogue tersebut sudah ada persyaratan TKDN sehingga ada prioritas untuk digunakan. Kami sedang menunggu implementasinya saja," kata Elfiano saat dihubungi Bisnis, Rabu (6/4/2022).

Memasuki awal kuartal kedua tahun ini, industri manufaktur dihadapkan pada tantangan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan inflasi.

Setelah sempat mempertahankan momentum pertumbuhan ekspansi pada Januari 2022, purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia melambat pada Februari dan Maret 2022. Pada bulan lalu, nilainya mencapai 51,3, naik tipis dari Februari sebesar 51,2.

Pergerakan tersebut masih merupakan yang paling lambat dalam delapan bulan berturut-turut. Tingginya lonjakan harga bahan baku akibat gejolak geopolitik dunia menjadi penyebab melambatnya ekspansi manufaktur dua bulan berturut-turut.

"Perusahaan melaporkan bahwa rantai pasokan dan tekanan harga memburuk, yang merupakan topik umum untuk sektor manufaktur pada Maret, karena gangguan rantai pasokan global dan dampak perang Ukraina.

Suplai bahan baku susu dari dalam negeri yang saat ini hanya mencapai 21 persen ditargetkan meningkat hingga 40 persen dalam empat tahun mendatang.

Kementerian Perindustrian mencatat kebutuhan bahan baku susu sepanjang tahun lalu mencapai 4,1 juta ton setara susu segar.

Dari jumlah tersebut, hanya 0,86 juta ton yang bisa dipasok dari dalam negeri. Adapun sisanya sebesar 3,3 ton masih harus didatangkan melalui impor.

Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan masih terbuka lebar peluang pengembangan bahan baku susu. Tetapi, tantangan produktivitas peternak dan kemitraan dengan korporasi juga menanti.

Setiap tahunnya, industri pengolahan susu melakukan pembelian dari peternak sapi perah rakyat senilai lebih dari Rp5,1 triliun. Nilai tersebut bakal meningkat dua kali lipat jika pasokan domestik dapat dikerek hingga 40 persen.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa pelaku industri harus menerapkan konsep industri berkelanjutan atau industri hijau dalam operasionalnya, karena seluruh dunia akan mencari produk yang berbasis hijau pada masa datang.

"Berdasarkan data, 152 perusahaan industri menjadi peserta Penghargaan Industri Hijau Tahun 2021. Angka ini masih relatif rendah dan masih harus kita tingkatkan," kata Menperin saat meluncurkan Penghargaan Industri Hijau Tahun 2022 di Jakarta, Rabu.

Menurut Agus, angka tersebut masih dapat ditingkatkan jika melihat jumlah industri di Indonesia yang mencapai 16.000 perusahaan.

"Jika dilihat dari pengajuan izin operasional dan mobilitas kegiatan industri (IOMKI) yang sejumlah 16.000, angka 152 perusahaan memang masih jauh. Kami mendorong untuk terus ditingkatkan," ujarnya.

Meski purchasing managers' index (PMI) manufaktur pada Maret 2022 masih berada di jalur perlambatan, aktivitas produksi akan terpacu kenaikan permintaan jelang Lebaran.

Kementerian Perindustrian mencatat PMI manufaktur Indonesia pada bulan lalu sebesar 51,3 mampu melampaui capaian sejumlah negara, antara lain Korea Selatan (51,2), Malaysia (49,6), China (48,1), Rusia (44,1), serta di atas rata-rata Asean (50,8).

Capaian pada bulan lalu diketahui mengalami kenaikan tipis dari Februari yang sebesar 51,2. "Kami terus menjaga dan memacu agar sektor industri dapat berproduksi dengan baik dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, terutama pada bulan Ramadan dan Lebaran yang permintaannya akan meningkat," kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Jumat (1/4/2022).