Investasi di industri plastik hilir diperkirakan akan mencapai US$500 juta atau sekitar Rp71,17 triliun pada tahun depan.

Sekjen Asosiasi Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiono mengatakan peningkatan investasi di industri plastik hilir seiring dengan pemulihan dan pertumbuhan permintaan.

"Investasi di hilir kecil-kecil sih, tapi menurut saya kalau pulih akan banyak juga. [Nilainya] Sekitar US$500 juta untuk regenerasi mesin-mesin di tahun depan," kata Fajar saat dihubungi Rabu (8/12/2021).

Nilai investasi tersebut, lanjut Fajar, akan mengalir ke penggantian mesin untuk menyesuaikan fluktuasi harga komoditas yang ikut mengerek harga bahan baku. Regenerasi mesin diperlukan ketika industriawan menggunakan bahan baku alternatif yang lebih efisien.

Industri alas kaki diproyeksi mencapai kinerja tertinggi dalam sejarah pada tahun ini seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi.

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakrie menggarisbawahi, kinerja ekspor yang dapat menembus angka US$5,2 miliar hingga US$5,4 miliar sepanjang 2021.

Sampai dengan September 2021, kinerja ekspor secara nilai tumbuh 25,5 persen. Firman memprediksi angka akumulasi sepanjang tahun ini tidak akan banyak berubah.

Hal itu juga didukung oleh perbaikan pasar dalam negeri, khususnya pascapelonggaran PPKM, sehingga industri alas kaki dapat mempertahankan utilisasi produksinya.

“Tahun ini naiknya akan luar biasa. Ekspektasi kami [untuk ekspor] pertumbuhannya 25 persen,” kata Firman kepada Bisnis, Minggu (5/12/2021).

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Sony Sulaksono mengatakan berdasarkan data yang dirilis IHS Market, purchashing manager index (PMI) manufaktur Indonesia pada Oktober berada di posisi 57,2, di mana angka tersebut menunjukkan industri otomotif berada pada fase ekspansi, seiring pertumbuhan ekonomi pada kuartal III sebesar 3,51 persen.

“Kapasitas produksi yang dihasilkan sebesar 2,35 juta unit per tahun dan mampu menyerap lapangan pekerjaan sebanyak 1,5 juta orang,” kata Sony lewat keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.

Sony menyampaikan penjualan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) secara global menurut Bloomberg pada 2030 diprediksi mengalami pertumbuhan mencapai 28 juta unit.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memproyeksikan purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia pada Desember 2021 akan tetap stabil di level ekspansif meski pemerintah akan memberlakukan PPKM Level 3 selama Natal dan Tahun Baru.

Wakil Ketua Umum Kadin Shinta W Kamdani mengatakan skenario terburuknya, akan ada sedikit penurunan karena risiko gelombang ketiga Covid-19 dan kemunculan varian baru omicron.

"Prospek PMI Desember kemungkinan besar masih akan ekspansif dan relatif stabil, atau sedikit turun dibandingkan November karena risiko third wave cukup tinggi, khususnya bila PPKM Level 3 tidak berhasil mengendalikan mobilitas masyarakat," kata Shinta kepada Bisnis, Rabu (1/12/2021).

Jika PPKM Level 3 berhasil membendung lonjakan kasus, PMI manufaktur pada Januari 2022 akan bisa bertahan di level ekspansif.

Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) menyatakan tingkat utilisasi industri sudah mencapai angka normal pada penghujung tahun ini.

Ketua Umum APBI Azis Pane mengatakan perbaikan utilisasi dapat mengerek volume produksi ban 30 persen hingga 40 persen tahun ini, atau menjadi 193 juta unit. Dari jumlah tersebut, sekitar 79,5 juta unit untuk ban roda empat, 80 juta unit untuk sepeda motor, dan sisanya 33 juta unit untuk sepeda.

"Kami sudah mulai kembali mendekati 100 persen [utilisasi]. Tahun 2020 ke 2021 tumbuh kira-kira 30-40 persen," kata Azis kepada Bisnis, Senin (6/12/2021).

Adapun serapan ke pasar domestik sekitar 30 persen, sedangkan 70 persen sisanya disalurkan ke pasar ekspor.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi para pelaku industri atas pencapaian purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia pada November yang menempati posisi 53,9 dan selama tiga bulan terakhir berada dalam tahap ekspansi.

"Kami sangat bersyukur dan memberikan apresiasi atas capaian ini, karena pelaku industri kita masih tetap semangat menjalankan usahanya seiring dengan upaya pemerintah mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional," kata Menperin di Jakarta, Rabu.

Menperin optimistis sepanjang 2021 ini, industri akan tumbuh sebesar 4-5 persen apabila tidak ada gejolak kasus atau gelombang susulan dari pandemi COVID-19.

"Pemerintah bertekad untuk terus menjaga iklim usaha yang kondusif. Investasi dan produktivitas sektor industri tetap dijaga dengan baik agar bisa terus berjalan," tuturnya.