Suatu hari diceritakan ada sebuah rumah di tengah hutan yang dihuni oleh seorang ibu dan anak. Anak dari ibu tersebut terbilang masih dalam usia kecil. Pada waktu berikutnya anak tersebut berada di halaman rumah untuk bermain.

Pada saat yang bersamaan datanglah seekor rusa. Rusa tersebut berusaha memasukkan tanduknya ke dalam pakaian sang anak kecil tadi. Sehingga anak kecil tersebut seperti terangkat di atas tanduk rusa. Seketika anak tersebut ketakutan terhadap rusa dan menangis sambil berteriak memanggil ibunya.

Secara refleks sang ibu keluar dari rumah dan mulai melihat yang terjadi. Tak disangka anak tersebut sudah dibawa lari ke dalam hutan oleh rusa. Sang ibu sekuat tenaga berusaha mengejar rusa tersebut masuk ke dalam hutan.

Namun sampai di dalam hutan, anak kecil yang dibawa rusa tersebut sudah berada di area rerumputan luas dan bermain seperti biasanya. Sang ibu begitu bahagia telah menemukan anaknya dan mulai menggendong anaknya.

Banyak orang merasa seolah-olah mereka bekerja keras, tetapi tampaknya tidak mendapatkan apapun yang berharga.

Alasan utama mengapa mereka merasa seperti ini adalah karena mereka tidak menghabiskan cukup waktu untuk memikirkan apa yang benar-benar mereka inginkan dari kehidupan dan belum menetapkan tujuan untuk diri mereka sendiri.

Lagi pula, tidak mungkin untuk melakukan perjalanan panjang tanpa tahu tujuan sebenarnya bukan?

Tujuan membantu kita untuk fokus pada apa yang kita inginkan dan ke arah mana kita ingin pergi.

Dengan menetapkan tujuan yang jelas, kita dapat mengukur pencapaian kita dan memantau kemajuan kita.

Di suatu desa hidup seorang cendekiawan, di mana setiap hari cendekiawan tersebut menerima keluhan yang diucapkan oleh banyak warga desa. Hal tersebut terus berulang-ulang hingga membuat cendekiawan melakukan sebuah tindakan.

Ia mulai mengumpulkan semua orang desa dan menceritakan sebuah lelucon. Semua orang ketika tertawa dengan lelucon yang dibawakan cendekiawan tersebut. Hari kedua cendekiawan kembali mengumpulkan orang-orang desa kembali.

Cendekiawan tersebut masih menceritakan lelucon yang sama dengan hasil akhir para penduduk desa menjadi tertawa terpingkal-pingkal. Hari ketika cendekiawan kembali menceritakan lelucon yang sama. Namun respons yang diberikan oleh penduduk desa sedikit berbeda dari dua hari sebelumnya.

Salah satu penduduk desa mulai bertanya kenapa cendekiawan membacakan cerita lelucon yang sama. Mereka merasa bosan dengan lelucon yang sama dan dibacakan oleh cendekiawan tersebut.

    Tahun telah berganti, begitulah waktu senantiasa berlalu tanpa bisa kita halangi.

Setiap orang ingin sukses. Yang belum sukses ingin menjadi orang sukses. Yang sudah sukses ingin lebih sukses lagi.

Yang menarik adalah setiap orang sukses mempunyai ciri-ciri yang sama. Mereka punya kunci sukses serupa. Apa saja?

Satu, berpikir positif.
Berpikir positif sangat menentukan kadar sukses seseorang. Semakin positif pikiran seseorang, biasanya ia semakin bisa meniti tangga sukses dengan rasa percaya diri yang kuat.

Dua, percaya akan kemampuan diri sendiri.
Keyakinan akan diri sendiri akan terpancar keluar sehingga orang lain juga bisa mempercayai kita. Tanpa rasa percaya diri yang besar, sukses sering kali terhambat oleh ‘mental block’.

Ada sebuah kotak, di mana kotak tersebut di dalamnya terdapat seekor belalang. Ternyata belalang tersebut sudah berada di dalam kotak tersebut dengan kurun waktu yang begitu lama.

Suatu hari belalang tersebut telah berhasil keluar. Karena sudah keluar dari kotak yang selama ini mengurungnya. Belalang tersebut merasa penuh kebahagiaan dirinya, akhirnya yang selama ini ia nantikan tercapai juga.

Kebahagiaan yang belalang miliki diespresikan lewat lompatan yang dilakukannya kesana-kemari. Hingga suatu saat ia bertemu dengan kawanan belalang lainnya. Di mana belalang yang ia temui ternyata mampu melakukan lompatan yang jauh lebih tinggi dan lebih panjang.

Belalang yang dahulunya di dalam kotak penasaran apa rahasia yang dari lompatan tinggi dan panjang dari belalang lainnya. Dengan penuh rasa penasaran dan keberanian akhirnya belalang yang tadinya dalam kotak tersebut bertanya kepada kawanan lainnya.

Suatu hari seorang lelaki yang sedang menggali tanah menemukan gentong tembikar besar di ladangnya.

Ia membawanya pulang dan meminta istrinya untuk membersihkannya.

Ketika istrinya mulai membersihkan bagian dalam gentong, ternyata gentong itu dipenuhi dengan sikat.

Berapa pun sikat dikeluarkan dari dalam gentong, sikat-sikat itu tetap memenuhi gentong.

Akhirnya, orang itu menjual sikat-sikat itu, dan keluarga itu akhirnya dapat hidup dengan nyaman.

Suatu hari tak disengaja sebuah koin jatuh ke dalam gentong itu. Saat itu juga sikat-sikat itu hilang dan isi gentong itu berubah dipenuhi dengan uang.