Seorang pembawa kuda beban yang sangat miskin bertemu pengemis yang terbaring sakit di tepi jalan.

“Ya, ampun! Adakah yang hidup lebih buruk dari diriku?” pikirnya.

“Aku harus menolong orang ini.”

Ia dan istrinya membaringkan pengemis itu di lantai rumahnya beralaskan tikar.

Karena tak punya makanan, mereka lalu membuat api untuk menghangatkan badan, dan menutupi tubuh pengemis itu dengan tikar.

Keesokan harinya mereka membangunkan si pengemis dan menyingkapkan tikar yang menutupi tubuhnya.

Namun betapa terkejutnya mereka, ternyata yang selama ini mereka kira pengemis adalah sebongkah emas yang sangat besar.

    Semoga kita mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kita bahagia.

    Cukup cobaan untuk membuat kita kuat.

    Cukup penderitaan untuk membuat kita menjadi manusia bijak dan berbudi.

    Dan cukup harapan untuk membuat kita bersikap positif terhadap kehidupan.

Sumber: https://iphincow.com