Beberapa abad yang lalu, hiduplah seorang yang bijaksana dan pandai. Hanya saja, ia mempunya punggung yang bungkuk.

Ia jatuh cinta dengan seorang putri yang cantik dan menawan. Dan lagi dia anak orang kaya.

Orang bungkuk yang bijaksana ini mengunjungi sang putri di rumahnya. Sang putri sungkan untuk berbicara dengannya, apalagi berbicara sekitar perkawinan.

Kemudian ia bercerita bahwa perkawinan itu sudah ditentukan oleh Tuhan.

Ketika anak-anak lahir, para malaikat di surga memanggil mereka. Mereka sudah ditentukan untuk mempunyai pasangan. Itu sudah suatu keputusan ilahi, dan tidak seorang pun bisa mengubahnya.

Jadi ketika aku lahir, para malaikat memberitahu aku, bahwa istriku akan mempunyai punggung bungkuk.

Kemudian aku berteriak di depan sidang surga. Oh, jangan Tuhan. Seorang putri yang bungkuk akan menjadi sedih dan malu dalam hidupnya. Hanya menjadi bahan cemoohan orang.

Seorang putri hendaknya cantik. Berilah bungkuk itu kepadaku dan biarkan istriku berbadan menarik dan sehat. Dan kamu tahu…

Tuhan mendengarkan doaku dan aku menjadi gembira. Akulah laki-laki itu dan engkau gadis itu.

Sang putri memandang si bungkuk dengan cara yang sungguh berbeda dari sebelumnya. Akhirnya ia menjadi istrinya yang setida dan penuh cinta.

Sumber: https://iphincow.com