Catatan Akhir Tahun
Perjalanan pembangunan sektor industri manufaktur sejak memasuki awal 2021 masih diwarnai dengan gejolak dan tantangan akibat pandemi COVID-19.
Dengan situasi tersebut, perjuangan bangsa Indonesia dalam membangun industri manufaktur yang berdaulat, mandiri, berdaya saing, dan inklusif menghadapi tantangan yang tidak mudah.
Meski demikian industri manufaktur Indonesia tetap memainkan peranan penting, bahkan sebagai penggerak dan penopang utama bagi perekonomian nasional.
Dalam sebuah kesempatan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dengan tegas menyatakan bahwa sektor industri manufaktur merupakan sektor pendorong utama bagi Indonesia untuk keluar dari resesi.
Kementerian Perindustrian konsisten mendorong pengembangan industri pengolahan buah, termasuk untuk menghasilkan produk minuman, yang sejalan dengan kebijakan hilirisasi industri guna meningkatkan nilai tambah komoditas dalam negeri sekaligus mendukung program substitusi impor.
“Kebijakan hilirisasi yang telah dicanangkan Kemenperin, bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan memperkuat struktur industri, menumbuhkan populasi industri, serta menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardikalewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Minggu.
Putu mengemukakan Indonesia sebagai negara tropis, punya potensi besar dalam upaya pengembangan industri berbahan baku buah seperti minuman sari buah, produk buah dalam kaleng, manisan buah, selai dan lain-lain.
Industri makanan dan minuman, subsektor pengolahan susu menjadi salah satu yang berkinerja moncer pada tahun ini.
Kementerian Perindustrian mencatat adanya pertumbuhan pelaku industri pengolahan susu dalam tiga tahun terakhir yakni, 76 pada 2019, 80 pada 2020, dan meningkat menjadi 84 pada 2021.
Dirjen Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan penambahan jumlah industri tersebut sejalan dengan investasi senilai Rp9,6 triliun sepanjang 2021, salah satu yang terbesar di industri mamin.
"Yang banyak investasinya di industri pengolahan susu, Rp9,6 triliun pada 2021 dengan penambahan jumlah industri," kata Putu dalam konferensi pers, Rabu (29/12/2021).
Gabungan sembilan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merogoh investasi senilai Rp2 triliun di Pulau Jawa dan Rp8,5 triliun di Provinsi Riau untuk berekspansi.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan perluasan usaha ini menandai optimisme para investor industri TPT dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
Kesembilan perusahaan TPT yang berinvestasi tersebut, yakni PT Dhanar Mas Concern, PT Embee Plumbon Textiles, PT Kewalram Indonesia, PT Pan Brothers Tbk., PT Anggana Kurnia Putra, PT Sipatex Putri Lestari, PT Bandung Djaja Textile, PT Sinar Para Taruna Textile dan PT Asia Pacific Rayon.
"Kami berharap, perusahaan-perusahaan ini dapat terus eksis dan meningkatkan kinerja serta menjadi pemain tekstil kelas dunia," kata Agus di Kabupaten Bandung, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (23/12/2021).
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu industri pengolahan dan pemurnian (smelter) sejalan dengan kebijakan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di dalam negeri sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang akan menghentikan ekspor bahan mentah minerba secara bertahap.
“Bapak Presiden Jokowi menekankan kita akan setop ekspor bahan mentah nikel, kemudian tahun depan untuk bauksit, selanjutnya tembaga, emas, dan timah. Artinya, kita harus mendirikan industri smelternya di Tanah Air dalam rangka meningkatkan nilai tambah raw material tersebut,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.
Kepala Negara didampingi sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menperin Agus meresmikan pabrik smelter bijih nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang berlokasi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Acara peresmian tersebut digelar di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
PT Krakatau Niaga Indonesia (KNI) mendapatkan penghargaan sebagai distributor dengan performance terbaik sehingga masuk dalam The Best Top 5 Distributor yang dinobatkan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Direktur Utama PT Krakatau Niaga Indonesia, Hari Subuh Sasongko, menyatakan bahwa penghargaan ini menjadi momentum bagi KNI untuk tetap memberikan dan meningkatkan layanan terbaik bagi pelanggan serta terus berinovasi dalam melakukan kegiatan usaha.
PT Krakatau Niaga Indonesia (KNI) merupakan distributor produk besi dan baja yang tergabung dalam PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
"Berbekal pengalaman, keahlian dan profesionalisme dengan sumber daya yang berkualitas di bidangnya, KNI dapat mewujudkan permintaan mitra bisnis. Dengan memberikan pelayanan terbaik dan profesional serta integritas penuh," ungkap Hari pada keterangannya.
Page 82 of 116