Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim Kawasan Industri Hijau Indonesia di Bulungan, Kalimantan Utara bakal menjadi yang terbesar di dunia. Pembangunannya resmi dimulai dengan dilaksanakannya groundbreaking hari ini.

"Ini kita harapkan akan menjadi kawasan industri hijau terbesar dunia, bukan Kalimantan Utara, bukan Indonesia tapi dunia karena menyangkut lahan sampai detik ini 16.400 hektare dan targetnya 30 ribu hektare," katanya yang disiarkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (21/12/2021).

Indonesia melibatkan banyak investor di Kawasan Industri Hijau ini, mulai dari investor dalam negeri, hingga investor China dan Uni Emirat Arab.

"Ini kerja sama besar antara Indonesia, investor Indonesia, investor dari China, Investor dari Uni Emirat Arab semuanya akan bergabung," jelasnya.

Industri mainan mengalami pemulihan penjualan pada tahun ini, kendati belum maksimal karena daya beli yang masih tersendat. Namun demikian, pada tahun depan industri mainan diproyeksikan akan pulih ke kondisi sebelum pandemic Covid-19.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Sepeda dan Mainan Indonesia (APSMI) Eko Wibowo mengatakan bahwa dibandingkan dengan sebelum pandemi, penjualan pada tahun lalu turun hingga 60 persen.

Sementara itu, penurunan sepanjang tahun ini dibandingkan dengan 2019 berhasil dipangkas menjadi 40 persen.

“Industri mainan masih recovery dari market normal, sudah di 60 persen [dari kondisi normal], belum full recover,” kata Eko saat dihubungi Bisnis, Rabu (15/12/2021).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan selama periode Januari-September 2021, nilai ekspor produk elektronik rumah tangga tercatat mencapai 1,8 miliar dolar AS atau naik 98 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kami berkomitmen untuk menekan nilai impor, termasuk produk elektronik. Oleh karena itu, kami sedang mengakselerasi program substitusi impor 35 persen pada akhir tahun 2022," kata Menperin lewat keterangannya diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Agus, salah satu strateginya adalah dengan pendalaman struktur industri melalui peningkatan produksi komponen elektronika di dalam negeri.

Menperin menyampaikan hal itu usai melakukan kunjungan kerja ke PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), induk perusahaan PT Selaras Donlim Indonesia (SDI), yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1985.

Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menyampaikan bahwa ekspor industri makanan dan minuman (mamin) meningkat hingga 52 persen sepanjang Januari-September 2021.

“Sepanjang bulan Januari-September 2021, total nilai ekspor industri mamin mencapai 32,51 miliar dolar AS atau meningkat 52 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Neraca perdagangan industri mamin selama sembilan bulan ini surplus sebesar 22,38 miliar dolar AS,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Putu mengemukakan walaupun sektor industri mamin terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif, namun pemerintah dan pelaku industri tetap harus bersiap dalam mengantisipasi dan mengatasi tantangan ketersediaan pangan dan energi.

Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) memproyeksikan konsumsi baja pada 2022 akan tumbuh 7–8 persen menjadi 16,3 juta ton.

Proyeksi tersebut mengikuti pertumbuhan konsumsi baja nasional pada semester I/2021 yang dihitung dengan formula apparent steel consumption (ASC). IISIA mencatat, ASC pada paruh pertama tahun ini tumbuh 36 persen menjadi 6,7 juta ton dari periode yang sama 2020 sebesar 4,9 juta ton.

Adapun, impor baja meningkat 12,5 persen menjadi 3,6 juta ton, sedangkan volume ekspor menurun 25 persen menjadi 2,3 juta ton.

“Pertumbuhan konsumsi industri baja saat ini masih didorong terutama oleh pertumbuhan dari sektor konstruksi, yaitu sekitar 78 persen,” tulisa IISIA dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (19/12/2021).

Di tengah memanasnya isu bangkrutnya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan industri baja tetap memiliki prospek yang cerah, mengingat posisinya sebagai induk dari segala industri.

Ketua Bidang Riset dan Teknologi Kadin Indonesia Ilham Habibie menggarisbawahi dua industri yang secara fundamental bergantung pada baja, yakni otomotif dan konstruksi.

Ke depan, dengan hadirnya era elektrifikasi kendaraan, industri baja juga dituntut untuk bisa menyuplai kebutuhan bahan baku rangka kendaraan yang ringan dan memenuhi standar otomotif.

“Saat ini memang baja bukan material utama [untuk badan] mobil listrik, tetapi saya bisa bayangkan akan ada tipe baja yang bisa masuk spesifikasi,” kata Ilham dalam webinar penguatan industri baja nasional, Senin (13/12/2021).