Gabungan Produsen Makanan dan Minuman (Gapmmi) memproyeksikan pertumbuhan kinerja industri makanan dan minuman (mamin) sekitar 7 hingga 10 persen pada tahun ini yang bertepatan dengan tahun politik.
Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman menuturkan proyeksi pertumbuhan tersebut sama seperti kondisi industri pertumnbuhan mamin sebelum pandemi Covid-19 mendera.
"Tahun depan Pemilu Februari sampai Oktober, harusnya ini aman dan tidak ada masalah, bisa kembali ke normal. Kalau normalnya 7 sampai 10 persen," tutur Adhi saat ditemui di kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada Selasa (18/7/2023).
Menurutnya, angka ini meningkat jika dibandingkan dengan kinerja industri mamin 2021 sebesar 2,54 persen, lalu 2022 sebesar 4,9 persen, juga pada kuartal I/2023 sebesar 5,3 persen.
Negeri Tirai Bambu tengah didera kelesuan sektor manufaktur sejak April lalu, tergambarkan dariskor purchasing manager’s index atau PMI yang terpantau kontraksi. Meskipun demikian, data ekspor Indonesia ke negara tersebut justru tercatat moncer.
Pada Juni 2023, S&P Global mencatat skor purchasing manager’s index (PMI) manufaktur China sebesar 49 poin atau berada di level kontraksi. Angka ini cukup jauh dibandingkan Indonesia yang capai angka 52,5.
Sebagai gambaran, PMI menggunakan angka 50 untuk netral. Nilai di atas garis tengah ini menunjukkan ekspansi. Sedangkan sebaliknya, saat indeks di bawah nilai 50 terjadi perlambatan atau kontraksi.
Bulan sebelumnya, Mei 2023 manufaktur China juga dalam keadaan kontraksi tercatat pada angka 48,8. Sedangkan Indonesia masih mengalami level ekspansi meskipun tipis pada angka 50,3.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memandang industri manufaktur akan memiliki kinerja lebih baik pada kuartal III/2023 meski dihadapkan pada sejumlah tantangan.
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan tren positif kinerja manufaktur Indonesia bakal berlanjut di kuartal III/2023.
Adapun, skor manufaktur pada Juni 2023 baik berdasarkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Kemenperin maupun Purchasing Manager’s Index (PMI) yang dirilis S&P Global mengalami kenaikan yang signifikan dibanding bulan sebelumnya.
IKI pada Juni 2023 berada pada angka 53,93 atau naik 3,03 poin dari Mei 2023 yaitu 50,9. Sementara itu, PMI Mei 2023 dengan skor tipis di atas batas ekspansi sebesar 50,3, naik sebesar 2,2 poin menjadi 52,5 pada Juni 2023.
Kementerian Perindustrian bertekad mengembangkan pendidikan vokasi sebagai praktik terbaik (best practice) melalui kemitraan yang link and match antara dunia pendidikan dengan dunia industri. Upaya ini diterapkan di seluruh unit pendidikan vokasi milik Kemenperin, yang meliputi 11 Politeknik, dua Akademi Komunitas, enam SMK-SMTI, dan tiga SMK-SMAK.
“Sebagai unit pendidikan dan pelatihan vokasi, satuan kerja Kemenperin memiliki peran sebagai pusat penyedia tenaga kerja industri yang kompeten,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan di Jakarta, Senin (10/7).
Kepala BPSDMI mengemukakan, unit pendidikan vokasi Kemenperin yang berlokasi di Padang siap untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten. “Kamu terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas satuan kerja pendidikan dan pelatihan vokasi Kemenperin di seluruh Indonesia, termasuk Padang,” tuturnya.
Kinerja Lapangan usaha (LU) industri pengolahan pada kuartal II 2023 meningkat dan berada pada fase ekspansi. Bank Indonesia (BI) mencatat berdasarkan data Prompt Manufacturing Index (PMI-BI) kuartal II 2023 sebesar 52,39%, lebih tinggi dari 50,75% pada kuartal sebelumnya.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menerangkan peningkatan itu terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI-BI terutama Volume Produksi, Volume Pesanan, dan Volume Persediaan Barang Jadi yang berada dalam fase ekspansi (indeks>50).
"Berdasarkan Sublapangan Usaha (SubLU), peningkatan terjadi pada mayoritas SubLU, dengan indeks tertinggi terjadi pada Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki, diikuti Industri Mesin dan Perlengkapan, Industri Barang Galian Bukan Logam, serta Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/7/2023).
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menawarkan kerja sama di sektor farmasi dengan Republik Rakyat China (RRC) saat bertandang ke negeri Tirai Bambu tersebut.
Tawaran tersebut diajukan Agus saat mengikuti rangkaian acara China-Asean Forum on Emerging Industries 2023 pada 3 hingga 6 Juli 2023.
Agus menyebutkan, saat ini industri farmasi Indonesia masih mengandalkan bahan baku dari produk impor dikarenakan bahan baku obat dalam negeri belum dieksplorasi secara lebih mendalam.
Dalam hal ini, Politisi Partai Golkar tersebut mengharapkan adanya pengembangan investasi dari RRT atas bahan baku obat selain paracetamol.
Page 35 of 116