Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menawarkan kerja sama di sektor farmasi dengan Republik Rakyat China (RRC) saat bertandang ke negeri Tirai Bambu tersebut.

Tawaran tersebut diajukan Agus saat mengikuti rangkaian acara China-Asean Forum on Emerging Industries 2023 pada 3 hingga 6 Juli 2023.

Agus menyebutkan, saat ini industri farmasi Indonesia masih mengandalkan bahan baku dari produk impor dikarenakan bahan baku obat dalam negeri belum dieksplorasi secara lebih mendalam.

Dalam hal ini, Politisi Partai Golkar tersebut mengharapkan adanya pengembangan investasi dari RRT atas bahan baku obat selain paracetamol.

Pengusaha industri makanan dan minuman (mamin) optimistis kinerja sektor ini dapat tumbuh sesuai dengan target tahunan yang telah dibidik, yaitu 7 persen. Salah satunya didukung oleh kinerja pada kuartal I/2023.

Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S. Lukman menyebutkan pada kuartal I/2023 lalu sektor yang digawanginya ini tumbuh 5,3 persen.

Menurutnya dibandingkan dengan kuartal I/2023, kinerja sektor mamin pada kuartal II/2023 semakin menjajaki kinerja yang positif. Dengan asumsi ini, Adhi menyebut Gapmmi optimistis dapat mencapai target kinerja tahun ini.

“Harusnya kuartal III/2023 dan kuartal selanjutnya lebih bagus ya daripada kuartal I/2023 dan kuartal II/2023. Kuartal satu itu kan udah 5,3 persen ya pertumbuhannya mudah-mudahan lancar bisa target 5-7 persen 2023,” tutur Adhi kepada Bisnis pada Selasa (4/7/2023).

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meningkatkan daya saing industri kecil dan menengah (IKM) bidang logam dengan memfasilitasi mereka agar bisa bermitra dengan industri besar.

Langkah tersebut dilakukan melalui temu bisnis untuk Fasilitasi Kemitraan IKM Logam dengan Industri Besar di Solo Raya, Jawa Tengah, pada 4-5 Juli 2023 lalu.

“Temu bisnis ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menegah (Kemenkop UKM), Kementerian Perindustrian, dan Kementerian BUMN tentang Kemitraan Koperasi, UMKM/IKM dalam Rantai Pasok BUMN yang ditandatangani pada 3 September 2021 lalu,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia tercatat menguat ke level 52,5 pada Juni 2023 dibandingkan bulan sebelumnya di level 50,3. Laju ekspansi sektor manufaktur di Tanah Air ini merupakan salah satu peningkatan paling cepat yang diamati selama 1,5 tahun terakhir dan tergolong kuat secara keseluruhan.

Adapun, PMI manufaktur Indonesia pada Juni 2023 tersebut mampu melampui PMI manufaktur Asean yang mencapai 51,0.

Mengutip data Trading Economics, Senin (3/7/2023), PMI manufaktur Indonesia juga mampu melampaui sejumlah negara-negara Asean, antara lain Filipina (50,9) dan Myanmar (50,4). Bahkan, beberapa negara Asean tengah berada di fase kontraksi, seperti Malaysia (47,7) dan Vietnam (46,2).

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuka suara terkait usulan antidumping produk China yang diusulkan oleh pengusaha industri keramik.

Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Ignatius Warsito menyebutkan Kemenperin dalam hal ini mendukung usulan kebijakan antidumping untuk produk yang berasal dari China tersebut.

“Terkait usulan antidumping, Kemenperin dukung dan masih dalam proses studi,” tutur Warsito kepada Bisnis pada Selasa (4/7/2023).

Sebelumnya, Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) mengeluhkan banjirnya pasar domestik Indonesia dengan produk keramik asal China hingga menyebabkan utilitas industri keramik dalam negeri menyusut.

Industri pertambangan minyak dan gas hingga panas bumi tanah air menghadapi tantangan besar seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi nasional, serta masalah luasnya geografi Indonesia baik darat maupun lautnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, dibutuhkan infrastruktur pendukung yang bukan hanya efisien tapi juga tahan lama dan juga bisa diandalkan secara jangka panjang sekaligus memberikan dampak nilai tambah bagi industri dalam negeri.

Berkaitan dengan itu, diam-diam Indonesia memiliki pabrik produksi pipa mutakhir yang bisa memaksimalkan potensi produksi hingga distribusi beragam produk tambang cair maupun gas. Itu setidaknya bisa dilihat dari keberadaan pabrik pipa bimetal dengan kapasitas produksi terbesar kedua di dunia yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau.