Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sejumlah kesepakatan dengan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan dengan Kamar Dagang Indonesia di China (INACHAM) dan sejumlah pengusaha China di Chengdu, China, Jumat (28/7/2023).

Salah satu poin kesepakatan antara Jokowi dan Jinping adalah pengembangan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.

"Prioritas yang ingin kami kerjakan untuk investasi sekarang ini adalah di ekosistem kendaraan listrik yang ingin kita bangun, baik bahan bakunya, sampai EV baterai sampai kendaraan listrik," ujarnya dilansir dari YouTube Setpres.

Jokowi memperkirakan produksi mobil listrik pada 2035 mencapai lebih dari 1 juta unit, dan untuk kendaraan listrik lainnya 2,4 juta unit. "Itu hitungan sementara," imbuh Jokowi.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mengatakan industri manufaktur nonmigas berkontribusi sebesar 27,4 persen terhadap total penerimaan pajak pada periode Semester I 2023 yang mencapai Rp970,20 triliun.

“Seperti yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, penerimaan pajak dari sektor industri pengolahan sedang mengalami tren menurun. Namun demikian, indikator-indikator masih menunjukkan bahwa kinerja sektor industri tetap produktif. Inilah yang terus kita jaga,” kata Febri dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Indikator yang dimaksud adalah Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI). Ia menyebutkan di antara lebih dari 40 negara di dunia yang disurvei oleh S&P Global, sekitar 61,9 persen di antaranya mengalami kontraksi yang ditunjukkan oleh PMI di bawah 50.

Industri panel surya dalam negeri bakal kedatangan sejumlah investor baru. Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) Fabby Tumiwa mengungkapkan bahwa ada sekitar 5-6 perusahaan yang hendak membenamkan investasinya untuk mengembangkan pabrik panel surya, baik yang terintegrasi (dari wafer silikon ke modul atau panel surya) maupun tidak terintegrasi (hanya modul atau panel surya).

“Paling tidak akan beberapa ada perusahaan dari China dan Amerika Serikat (AS),” kata Fabby kepada Kontan.co.id, Kamis (27/7).

Menurut perkiraan Fabby, total kapasitas produksi panel surya yang hendak dikembangkan oleh 5-6 perusahaan ini mencapai 7 gigawatt (GW) sampai 10  GW per tahun. Fabby belum mengantongi informasi seputar nilai investasi yang direncanakan.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan realisasi investasi sektor industri manufaktur mencapai Rp270,3 triliun sepanjang semester I/2023.

Capaian itu menandakan bahwa nilai investasi sektor industri manufaktur meningkat hingga 17 persen jika dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan bahwa nilai investasi sektor manufaktur telah menyumbang 39,8 persen dari total realisasi investasi di tanah air pada periode Januari hingga Juni 2023.

"Kita bisa lihat pada periode yang sama di tahun lalu, angkanya mencapai Rp230,8 Triliun, sedangkan di tahun ini mencapai Rp270,3 Triliun. Ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan," kata Agus dalam keterangan resmi dikutip Minggu (23/7/2023).

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong upaya ekspansi industri makanan minuman (mamin) ke pasar global. Subsektor industri mamin merupakan motor utama pertumbuhan industri pengolahan nonmigas di Indonesia yang didukung oleh sumber daya alam dan permintaan domestik yang terus meningkat.

Salah satu bentuk dukungan Kemenperin terhadap pertumbuhan industri mamin adalah melalui promosi hasil produksinya pada pameran skala regional dan internasional.

PDB industri mamin tercatat tumbuh sebesar 5,35% pada triwulan I - 2023, sejalan dengan pertumbuhan PDB nasional sebesar 5,03% dan berkontribusi sebesar 38,61% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas.

Perusahaan raksasa asal India, Tata Group, akan membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Inggris untuk memenuhi kebutuhan pabrik mobil Jaguar Land Rover. Hal ini diharapkan mendorong industri di Inggris yang memang membutuhkan produksi baterai dalam negeri.

Inggris juga tengah bersaing dengan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa untuk mengembangkan industri hijau. Investasi Tata di Inggris diperkirakan mencapai US$ 5,2 miliar atau Rp 78 triliun (kurs Rp 15.000).

Gigafactory pertama Tata di luar India ini juga bisa membuka 4.000 lapangan pekerjaan di Inggris. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menolak menjelaskan dukungan finansial yang dijanjikan Tata untuk menyingkirkan Spanyol, yang juga telah melobi untuk memenangkan proyek tersebut.