Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Januari sebesar 51,54. IKI diklaim mengalami pertumbuhan sebesar 0,64 dari bulan sebelumnya, 50,90.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif menyebutkan, dengan angka 51,54 berarti gambaran kondisi industri manufaktur pada bulan Januari ini dalam keadaan ekspansif.

“Hasilnya untuk bulan Januari, nilai IKI hasil perhitungannya adalah sebesar 51,54, berarti IKI berada pada level ekspansif,” kata Febri dalam jumpa pers IKI di kantor Kemenperin Jakarta pada Selasa (31/1/2023).

Menurut Febri, kenaikan IKI di bulan Januari ini terjadi lantaran ketiga variabel pembentuk IKI mengalami ekspansi dan peningkatan dari bulan sebelumnya. Tiga variabel tersebut adalah pesanan baru, produksi, dan persediaan.

“Kita lihat 3 variabel ini dalam dua bulan terakhir Desember 2022 dan Januari, maka pesanan baru itu pada Januari itu naik sebesar 1,07, sementara produksi naiknya sebesar 0,32, sementara stok jadi naiknya 0,07,” jelas Febri.

Menurutnya, mengawali tahun ini,banyak industri yang mulai mendapatkan banyak pesanan baru, sehingga ini juga akan berdampak pada peningkatan produksi.

Terlebih, menjelang bulan ramadhan, kata Febri, mulai banyak industri yang memproduksi banyak untuk persediaan dan antisipasi peningkatan permintaan di bulan tersebut.

Kenaikan IKI pada bulan Januari ini melengkapi tren kenaikan IKI sejak November 2022 lalu dengan IKI 50,89, kemudian meningkat pada bulan Desember di tahun yang sama dengan angka 50.90. Hingga terakhir mengalami kenaikan 0,64 menjadi 51,54 pada bulan Januari 2023.

Febri juga menyebut, dari total subsektor dalam industri manufaktur, ada 12 subsektor yang dalam level ekspansif, sementara 11 sub sektor yang lainnya dalam level kontraksi atau mengalami penurunan.

“Kami pakai data PDB triwulan III/2022 yang dikeluarkan BPS [Badan Pusat Statistik], dan ternyata ini untuk melihat share PDB [produk domestik bruto] banyak jadi kira kira bisa dikatakan angka IKI 51,54 ini naik dibanding bulan sebelumnya, karena memang performa 12 subsektor yang ekspansif pada bulan Januari 2023 ini memang kan sektor-sektor yang besar, share PDB-nya,” tambah Febri.

Sumber: https://ekonomi.bisnis.com