Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) menargetkan pertumbuhan industri kertas dapat tembus mencapai 10% (year-on-year/yoy) pada 2024.

Ketua Umum APKI Liana Bratasida mengatakan, optimisme pertumbuhan tersebut ditopang kinerja eskpor yang cemerlang. Hal ini dibuktikan dengan ekspor yang meningkat 12% pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

"Jika pemenuhan bahan baku terlaksana dengan semestinya tanpa ada hambatan, industrial pulp dan kertas optimistis dapat tumbuh pada kisaran 10% di tahun 2024," kata Liana kepada Bisnis, (22/2/2024).

Adapun, kontestasi politik pada 2024 menjadi momentum pertumbuhan dan perbaikan kinerja industri kertas yang sempat melambat pada akhir tahun 2022.

Pertumbuhan kinerja industri kertas sempat melambat pada kuartal IV/2022, setelah mencetak rekor pertumbuhan tertinggi pascapandemi sebesar 6,58% pada kuartal III/2023.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan, Indonesia masih menjadi negara tujuan utama bagi investor untuk perluasan usaha di sektor industri. Adanya peningkatan realisasi investasi juga didukung oleh berbagai kebijakan strategis pemerintah melalui pemberian kemudahan izin dan fasilitas insentif.

"Selama periode tahun 2014-2023, realisasi investasi di sektor industri pengolahan nonmigas cenderung fluktuatif dengan tren peningkatan. Artinya, para investor masih melihat Indonesia sebagai lokasi yang sangat menarik dan menguntungkan untuk bisnisnya," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Kamis (15/2/2024).

Menperin mengemukakan, bila membandingkan kondisi tahun 2014 dengan 2023, terlihat lonjakan tajam pada nilai investasi sektor industri pengolahan nonmigas. Angkanya yaitu dari Rp 186,79 triliun di tahun 2014 naik menjadi Rp 565,25 triliun pada 2023.

"Secara kumulatif, realisasi investasi di sektor industri pengolahan nonmigas selama 10 tahun (periode 2014-2023) sebesar Rp3.031,85 triliun," ungkapnya.

Kementerian Perindustrian terus berupaya meningkatkan produktivitas dan daya saing industri furnitur. Kinerja ekspor sektor ini sepanjang tahun 2023 tercatat sebesar USD1,8 Miliar. Selain itu, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) industri furnitur pada Januari 2024 mencapai nilai 52,38 atau berada pada level ekspansi, menandakan para pelaku usaha furnitur percaya terhadap kondisi usahanya.  

Diharapkan, industri furnitur dalam negeri dapat terus meningkat dan berhasil memaksimalkan potensi pasar furnitur global yang nilainya mencapai USD629 Miliar (berdasarkan data Expert Market Research) dan diproyeksikan tumbuh 5% pada 2024.

 Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kemenperin adalah dengan melanjutkan program restrukturisasi mesin dan/atau alat peralatan industri pengolahan kayu dan furnitur.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier mengatakan, industri alat kesehatan mampu menyumbang devisa signifikan bagi negara. Pada 2023, ekspor di sektor industri alat kesehatan tembus US$ 209,4 juta atau sekitar Rp 3,26 triliun.

"Industri alat kesehatan telah mampu menyumbang devisa negara yang cukup signifikan melalui kinerja ekspor produknya yang mencapai US$ 209,4 juta sepanjang tahun 2023," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/2/2024).

Ia menambahkan, industri alat kesehatan dalam negeri telah menunjukkan kemampuannya dalam ajang internasional melalui keikutsertaan pameran Arab Health 2024 di Dubai. Arab Health 2024 merupakan pameran sektor kesehatan terbesar kedua di dunia yang diikuti lebih dari 3.450 eksibitor serta 110.000 healthcare professional dari 180 negara.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan kinerja ekspor manufaktur mencapai US$186,98 miliar atau setara Rp2.932 triliun pada 2023.

Adapun, nilai ekspor nonmigas ini menyumbang 72,24% dari total nilai ekspor nasional sebesar US$258,82 miliar pada tahun 2023.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan industri pengolahan nonmigas masih menjadi sektor unggulan dalam memberikan kontribusi terhadap capaian kinerja ekspor nasional.

"Kami terus bertekad untuk meningkatkan nilai ekspor produk manufaktur, termasuk menambah diversifikasi produknya, yang tentunya mempunyai daya saing dan nilai tambah tinggi,” kata Agus, dikutip Jumat (16/2/2024).

Kinerja ekspor tersebut berperan besar terhadap pembentukan neraca perdagangan industri manufaktur menjadi surplus sebesar US$17,39 miliar pada tahun 2023.

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan kinerja industri kertas mengalami pertumbuhan positif yakni 4,52% sepanjang 2023 yang didongkrak pesatnya permintaan menjelang Pemilu 2024.

"Pertumbuhan industri kertas dan barang dari kertas, percetakan, dan reproduksi media rekaman yang mencapai 4,52% dipengaruhi oleh kenaikan permintaan percetakan menjelang pemilu 2024," kata Agus dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (11/2/2024).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) laju pertumbuhan industri kertas melesat dari periode tahun 2022 yang tumbuh 3,73%. Namun, secara kuartalan persentasenya turun dari 5,49% senilai Rp21,68 triliun pada kuartal III/2023.

Optimisme pengusaha industri kertas dalam 6 bulan ke depan pun tinggi. Indeks Kepercayaan Industri (IKI) industri kertas dan barang dari kertas sebesar 81,1%.