Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengecek kesiapan industri manufaktur dalam mengadopsi Artificial Intelligence (AI) salah satunya dengan melakukan kunjungan ke perusahaan perakitan elektronik PT. Sat Nusapersada di Batam.

“Jadi kami melihat apa yang sudah dilakukan oleh ekosistem pengembangan alat-alat elektronik yang terkait dengan IT dan seberapa jauh adopsi teknologi AI di manufaktur,” kata Nezar menjelaskan kesiapan perusahaan tersebut dalam adopsi AI dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Nezar menekankan bahwa penting bagi manufaktur di Indonesia agar bisa ikut dalam kompetisi global memanfaatkan kecerdasan artifisial sehingga proses-proses yang sebelumnya memakan waktu lama dapat lebih efisien dikerjakan dan memberi daya tambah bagi perusahaan.

Apalagi berkaca dari lanskap global, menurut Nezar adopsi dan penerapan teknologi AI di industri manufaktur telah menjadi medan utama kompetisi antarnegara yang berlomba-lomba menjadi inovator AI terdepan.

Bahkan pengembangan AI ini telah turut memengaruhi geopolitik negara-negara maju salah satunya yang menonjol dan dikenal banyak masyarakat global ialah perang tarif antara AS dan China.

Negara-negara besar seperti AS, China, hingga kini India terus berupaya menghasilkan inovasi AI yang terbarukan seperti contohnya adalah Artificial General Intelligence (AGI) yaitu AI yang memiliki kemampuan penalaran menyerupai kecerdasan manusia.

“Mereka ingin berpacu untuk mencapai superintelligence atau yang disebut dengan artificial general intelligence, suatu kemampuan AI yang sudah mirip dengan manusia,” ungkapnya.

Maka dari itu, Nezar menyerukan agar para pelaku industri manufaktur Indonesia bisa segera melakukan adopsi AI dan tidak tertinggal gelombang yang tengah melesat ini sehingga daya saing Indonesia tetap terjaga.

Guna mengoptimalkan adopsi teknologi terbaru tersebut, Nezar menyatakan pemerintah tengah menyusun peta jalan AI nasional yang terukur dan realistis, dengan mempertimbangkan kesiapan sektor industri domestik.

“Kami melihat pentingnya satu peta jalan AI yang bisa mengukur dan kemudian mengidentifikasi masalah. Roadmap AI ini dikerjakan dengan melihat juga kemampuan manufaktur kita, industri kita, sehingga dia bisa sesuai dengan kemampuan komputasi yang tersedia,” ujar Nezar menutup pernyataannya.

Dalam pengecekan kesiapan industri manufaktur mengadopsi AI di PT Sat Nusapersada tersebut, Wamenkomdigi Nezar didampingi oleh Direktur Utama PT Sat Nusapersada Tbk Abidin Fan dan Direktur Operasional PT Sat Nusapersada Tbk Bidin Yusuf. 

Sumber: https://www.antaranews.com