Pertumbuhan sektor manufaktur Indonesia sebesar 5,58 persen (yoy) pada kuartal III-2025 menunjukkan momentum yang kuat. Namun peningkatan produktivitas perlu diimbangi dengan standar keselamatan dan ketahanan operasional yang lebih tinggi.
 
Hal ini membuat Synergy Solusi Group (SSG), mitra solusi di bidang Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, Lingkungan, Energi, dan Keberlanjutan (Health, Safety, Security, Environment & Energy/Sustainability-HSSEE), memperluas perannya di Manufacturing Indonesia 2025 yang berlangsung pada 3–6 Desember di JIExpo Kemayoran.
 
Tahun ini, SSG hadir sebagai strategic partner Pamerindo Indonesia untuk menghadirkan ekosistem One Stop HSSEE Solutions bagi lebih dari 39 ribu pengunjung industri yang diperkirakan hadir.

Sektor manufaktur dan pertanian kembali berada di posisi strategis sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional setelah mencatat kinerja di atas rata-rata sepanjang 2025. Bank Mandiri menilai keduanya berpotensi mempertahankan ekspansi dalam jangka pendek hingga tiga tahun ke depan melalui hilirisasi dan peningkatan produktivitas.

Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri, Dendi Ramdani, menyampaikan bahwa pemulihan manufaktur menjadi sinyal kuat kembalinya sektor tersebut sebagai engine of growth. Pada kuartal II dan III 2025, manufaktur tumbuh masing-masing 5,68% dan 5,64%, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional dan mengulang momentum terakhir satu dekade lalu pada kuartal III 2014.

“Ini kesempatan penting untuk mempertahankan pertumbuhan sektor manufaktur di atas 5% secara berkelanjutan,” ujar Dendi dalam paparan risetnya, dikutip Jumat (5/12/2025).

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memacu penyelesaian nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) mengenai kerja sama industri antara Indonesia dan Rusia. Langkah ini dilakukan melalui Indonesia–Russia Business Forum dan Business Matching yang berlangsung di Moscow, Rusia.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan kunjungan kerja ke Rusia pada Senin (8/12/2025) untuk menghadiri agenda tersebut. Menperin juga menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Industri dan Perdagangan Federasi Rusia, Anton Alikhanov.

Agus menyampaikan kerja sama industri antara Indonesia dan Rusia memasuki babak baru yang lebih konkret dan terarah. "Berbagai topik bilateral telah kami bicarakan seperti penguatan kerja sama pada industri manufaktur, halal, teknologi nirawak, dan lainnya. Penandatanganan serta finalisasi MoU ini menjadi landasan penting untuk memperluas kolaborasi teknologi, riset, dan penguatan daya saing industri nasional,” kata Agus dalam rilis yang disiarkan pada Selasa (9/12/2025).

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur yang dirilis S&P Global pada November 2025 yang mencapai 53,3 poin, tertinggi sejak Februari merupakan bukti industri nasional semakin kuat.

‎"Capaian ini meningkatkan semangat kami, meskipun hasil survei PMI bukan dasar kami dalam menentukan kebijakan. Kita tetap mengacu pada IKI, karena indikator tersebut merekam dinamika subsektor, mengaitkan data dengan struktur industri, dan memetakan sentimen pelaku usaha dengan lebih presisi,” ujar Menperin dalam pernyataan di Jakarta, Senin.

Menurut dia, peningkatan tersebut terutama digerakkan oleh lonjakan pesanan baru yang mencapai level tertinggi dalam 27 bulan terakhir.

Sebagian besar responden menyebut peningkatan jumlah pelanggan domestik sebagai faktor pendorong, sementara permintaan dari luar negeri justru menyusut cukup tajam.

Sembilan perusahaan tekstil asal China dikabarkan berminat untuk membangun pabrik di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza saat ditemui di Indonesia Sport Summit 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu (7/12/2025).

Meski begitu, Faisol belum menjelaskan secara lengkap terkait di mana lokasi pabrik tersebut akan dibangun.

"Perusahaan-perusahaan terutama dari Cina melirik Indonesia sebagai tempat baru memproduksi. Tercatat terakhir 9 perusahaan yang sangat besar. Nantilah, beberapa sudah jalan," katanya.

Faisol mengatakan ketertarikan perusahaan China membangun pabrik di Indonesia terjadi karena banyaknya hambatan bagi perusahaan tersebut untuk melakukan ekspor langsung dari China.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan arus penanaman modal asing (PMA/FDI) semakin kuat mengarah ke industri manufaktur seperti logam hingga elektronik yang menjadi bukti industrialisasi berjalan optimal.

"Data terbaru menunjukkan bahwa arus investasi asing kini semakin kuat mengarah ke industri manufaktur seperti logam, kimia, mesin dan elektronik. Ini membuktikan bahwa kebijakan industrialisasi yang dijalankan oleh Bapak Presiden Prabowo sudah berjalan pada jalur yang tepat dan semakin menarik minat investor global untuk berinvestasi di sektor manufaktur Indonesia,” kata dia dalam pernyataan di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan riset BRI Danareksa Sekuritas, peranan sektor industri manufaktur dalam perekonomian Indonesia semakin menguat di tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.