Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melansir industri kosmetik yang merupakan bagian dari industri bahan kimia dan barang dari kimia, tumbuh 4,67 persen pada 2020 yang dipicu oleh meningkatnya produksi sabun, karena kebutuhan masyarakat untuk mencuci tangan naik di masa pandemi COVID-19.

“Mencuci tangan sebagai bagian dari protokol kesehatan yang harus dijalankan masyarakat di masa pandemi, memicu pertumbuhan industri kosmetik sebesar 4,67 persen, yang masuk dalam subsektor industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia yang peningkatannya sendiri mencapai 10,2 persen,” kata Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kemenperin Muhammad Taufiq kepada Antara di Jakarta, Senin.

Taufiq menyampaikan pertumbuhan industri kosmetik di masa pandemi juga dipengaruhi oleh kesigapan industri kosmetik dalam memanfaatkan peluang dengan menambah lini produk penyanitasi tangan sebagai salah satu penunjang pengurangan penyebaran COVID-19.

Industri plastik diklaim tengah ketiban berkah di tengah kondisi ketidakseimbangan pasokan dan permintaan baik di level lokal maupun global. Kondisi ini diharapkan bisa menjadikan peluang dengan dukungan kebijakan yang benar.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan kondisi terkini untuk plastik hilir bahkan produsen lokal sampai kewalahan menerima order yang masuk. Pasalnya, kelangkaan kontainer telah menghambat produk impor yang selama ini mengisi pasar.

"Produsen tentu lebih mengutamakan pemenuhan pesanan yang sudah kontrak, jadi mereka yang minta secara spot harus inden. Sekarang utilisasi plastik hilir sudah 75 persen di hulu 95 persen, bagus sekali, mereka sudah tambah mesin sejak September karena untuk rigid packaging naik didorong permintaan hand sanitizer," katanya kepada Bisnis, Kamis (18/2/2021).

Realisasi ekspor semen pada awal 2021 berakselerasi secara tahunan. Hal tersebut dinilai mendorong konsumsi semen per Januari 2021 tumbuh positif.

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mendata volume ekspor semen per Januari 2021 sebesar 117.968 ton atau tumbuh 71,3 persen, sedangkan realisasi ekspor clinker mencapai 799.720 ton atau melesat 160,2 persen. Alhasil, volume ekspor industri semen nasional naik 143,94 persen menjadi 917.688 ton.

"Kendati konsumsi dalam negeri masih belum menggembirakan atau turn 5,8 persen secara tahunan, namun industri semen berhasil meningkatkan ekspor naik dua kali lipat lebih, sehingga total penjualan sebesar 5,82 juta ton atau naik 4,3 persen," kata Ketua Umum ASI Widodo Santoso kepada Bisnis, Senin (22/2/2021).

Pada Januari 2020, Widodo mendata ekspor semen dan clinker meroket secara tahunan sebesar 40 persen menjadi sekitar 350.000 ton. Dengan kata lain, ada akselerasi volume ekspor pada awal 2021.

Kementerian Perindustrian mengungkapkan bahwa sektor kosmetik tumbuh signifikan pada 2020. Hal itu terlihat dari kinerja pertumbuhan industri kimia, farmasi, dan obat tradisional, serta kosmetik termasuk di dalamnya, bertumbuh 9,39 persen.

“Sektor tersebut berkontribusi 1,92 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih, Rabu (17/2/2021).

Bahkan, di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19, kelompok manufaktur tersebut mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap devisa melalui capaian nilai ekspornya yang menembus US317 juta atau Rp4,44 triliun pada semester I/2020, atau naik 15,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan industri otomotif merupakan salah satu sektor andalan yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional, di mana terdapat 22 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang ada di Indonesia.

“Sektor ini telah menyumbangkan nilai investasi sebesar Rp99,16 triliun dengan total kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun dan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38,39 ribu orang,” kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.

Menperin juga mengemukakan potensi industri kendaraan bermotor roda dua dan tiga di Tanah Air saat ini terdapat 26 perusahaan. Total nilai investasi yang telah digelontorkan sebesar Rp10,05 triliun dengan kapasitas produksi mencapai 9,53 juta unit per tahun dan menyerap tenaga kerja hingga 32 ribu orang.

Industri manufaktur di Indonesia semakin bergeliat setelah tertekan pandemi virus Corona (COVID-19). Hal itu terlihat dari peningkatan Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia ke level 52,2 dari sebelumnya 51,3.

Angka tersebut membuat pihaknya optimistis bahwa pada tahun ini industri nasional akan bangkit dari keterpurukannya.

"Bisa kita lihat pada angka PMI/Purchasing Manager's Index dari bulan November sampai Desember telah kembali pada titik ekspansif, dan pada awal Januari 2021 tercatat sebesar 52,2 poin," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (9/2/2021).

Angka itu lebih baik dibandingkan China dan beberapa negara di ASEAN. Berdasarkan data Kemenperin, PMI manufaktur Vietnam 51,3, Thailand 49,0, dan Malaysia 48,9.