Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Doddy Rahadi menyampaikan industri manufaktur berperan penting dalam mewujudkan ekonomi sirkular, salah satunya adalah peran produsen dalam memproduksi barang yang dapat didaur ulang dan menggunakan bahan baku daur ulang.

“Sektor industri daur ulang diharapkan dapat berkontribusi dalam mendukung substitusi bahan baku impor,” kata Doddy saat pra-konferensi menuju Hannover Messe 2021 yang ditayangkan virtual di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan data 2019, Indonesia memiliki sekitar 60 perusahaan industri daur ulang plastik. Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan bahan baku daur ulang atau scrab impor sebesar 30 persen dari total kebutuhan bahan baku sebesar 972 ribu ton plastik.

Di samping itu, kegiatan daur ulang juga telah berkembang pada komoditi kertas, tekstil, elektronika, kaca, keramik, logam, dan otomotif.

Kementerian Perindustrian terus mendorong sektor industri manufaktur melakukan transformasi ke arah pembangunan berkelanjutan.

Salah satu langkahnya melalui pelaksanaan konsep industri hijau, dengan prinsip menggunakan sumber daya yang eifisien, dapat diguna ulang, ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta memanfaatkan sampah sebagai energi alternatif.

"Sejak 2010, Kemenperin telah memberikan penghargaan industri hijau kepada para pelaku industri di Tanah Air,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui siaran pers, Minggu (4/4/2021).

Agus mengemukakan berdasarkan data penghargaan industri hijau pada 2019, capaian program efisiensi energi sektor industri setara Rp3,5 triliun dan efisiensi air proses sebesar Rp229 miliar.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Abdul Rochim mengajak para pelaku di sektor tersebut melakukan transformasi teknologi industri sesuai dengan Making Indonesia 4.0.

“Pengalaman perusahaan-perusahaan dalam menerapkan Industri 4.0 diharapkan dapat memberikan motivasi kepada perusahaan lain untuk turut menerapkan teknologi Industri 4.0 di perusahaan masing-masing,” kata Abdul Rochim lewat keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Pra-konferensi hari ini mengambil tema “Agro-based Industry Journey to Industry 4.0” dengan tujuan menampilkan berbagai kebijakan dan capaian dalam perjalanan transformasi Industri 4.0 di sektor industri agro.

Dalam kegiatan pra-konferensi tersebut, sejumlah perusahaan di sektor industri agro memberikan pengalaman penerapan Industri 4.0 yaitu PT Mayora Indah, PT Amerta Indah Otsuka, dan Vivere Group.

Lembaga Informasi dan Layanan Keuangan IHS Markit melansir Indeks Manufaktur Indonesia atau Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur RI mencatat rekor tertinggi pada Maret 2021 dalam satu dekade pengumpulan data selama Maret 2021 di tengah-tengah percepatan paling tajam pada tingkat pertumbuhan output dan permintaan baru, yang angkanya mencapai 53,2.

"Sektor manufaktur Indonesia mengakhiri triwulan pertama tahun ini di posisi tinggi, perusahaan meningkatkan produksinya untuk menanggapi masuknya pesanan baru paling kuat dalam survei selama satu dekade," kata Direktur Ekonomi IHS Markit Andrew Harker lewat keterangan resminya diterima di Jakarta, Kamis.

Andrew menyampaikan hasil positif tersebut mendukung harapan bahwa sektor industri menuju lintasan naik dengan cepat, yang sekaligus memperingatkan bahwa dampak pandemi COVID-19 dapat menyerang kembali kapan saja.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut industri daur ulang plastik dapat menghasilkan berbagai produk bernilai tambah dengan potensi ekonomi mencapai lebih dari Rp10 triliun per tahun dan potensi ekspor produk turunan daur ulang plastik US$141,9 juta.

Oleh karena itu, pemerintah tengah menyiapkan regulasi baik dalam rangka pemberian insentif dan disinsentif, termasuk pengawasan dan pengendalian regulasi yang ditetapkan serta penyediaan sarana prasarana pengumpulan sampah plastik.

"Namun, pengolahan sampah plastik harus menjadi tanggung jawab bersama pusat dan daerah, industri, pengguna, dan konsumen semua harus berbagi tanggung jawab sesuai dengan tupoksinya masing-masing," katanya dalam Peresmian Pabrik Plastik Daur Ulang PT Amandina Bumi Nusantara yang disiarkan virtual, Senin (5/4/2021).

Industri petrokimia nasional tetap tumbuh positif di tengah pandemi Covid- 19. Bahkan tingkat utilisasi industri mencapai 95 persen. Hal ini terjadi karena industri petrokimia nasional selama pandemi, termasuk produk petrokimia dari PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro Group) mampu mensubstitusi produk impor. Seperti diketahui, sebanyak 55 persen bahan baku produk petrokimia masih impor.

Fajar Budiono, Sekjen Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLAS), ketika dihubungi, Selasa (30/3/2021) menjelaskan, dampak pandemi terhadap industri petrokimia, hanya terjadi pada 3 bulan pertama, setelah itu industri mampu recovery. Bahkan, kontrak-kontrak ekspor yang terkendala akibat pandemi, di banyak negara terjadi lock down, dialihkan untuk memenuhi lonjakan permintaan di dalam negeri, terutama bahan baku untuk menunjang berbagai produk alat kesehatan, hingga produk kemasan.