Kementerian Perindustrian mendorong industri terus berkontribusi dalam menurunkan emisi karbon guna mendorong keseimbangan antara pertumbuhan sektor manufaktur dan kelestarian lingkungan.

Di tengah pertumbuhan positif sektor industri nonmigas sebesar 3,67 persen, dengan sisi penyerapan tenaga kerja meningkat sebanyak 1,2 juta orang, Kemenperin juga terus berupaya agar industri nasional bertransformasi menuju industri hijau.

"Melalui upaya transformasi tersebut, kami mengharapkan sektor manufaktur berkontribusi pada penurunan emisi karbon dan transisi energi hijau menuju karbon netral dan ekonomi hijau di bumi Indonesia," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.

Industri pengolahan nonmigas mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,47 persen atau lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,01 persen pada triwulan I 2022.

Kinerja sektor manufaktur tersebut juga naik signifikan dibanding pada periode yang sama tahun lalu yang mengalami kontraksi 0,71 persen.

“Di tengah situasi ekonomi dan politik global yang sedang mengalami gejolak dan penuh ketidakpastian, juga adanya dampak pandemi COVID-19, kinerja sektor industri manufaktur Indonesia mampu tumbuh gemilang,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di Jakarta, Senin.

Perusahaan asal Jepang diperkirakan berhasil meraup keuntungan dari bisnis yang dijalankan di Tanah Air sepanjang 2021.

Laporan berjudul "2021 JETRO Survey on Business Conditions of Japanese Companies Operating Overseas" menunjukkan sebanyak 63,4 persen perusahaan Jepang di Indonesia diperkirakan berhasil mencatatkan untung tahun lalu.

Pencapaian perusahaan Jepang di Indonesia hanya kalah dari Singapura dan Filipina. Perusahaan manufaktur asal Jepang di kedua negara itu diperkirakan meraup untung dengan persentase masing-masing 66,4 persen dan 65,5 persen.

Perusahaan Jepang di Tanah Air lebih moncer dibandingkan dengan Thailand. Persentase perkiraan keuntungan perusahaan manufaktur Jepang di negara itu pada 2021 adalah 62,6 persen.

Sejumlah peralatan industri pangan Indonesia yang dipamerkan di Afrika mendapat sambutan positif masyarakat setempat. Adapun, Indonesia berpartisipasi dalam pameran Equipment and Manufacturing West Africa (EMWA) di Nigeria.

Kepala ITPC Lagos Hendro Jonathan mengatakan upaya promosi peralatan industri manufaktur cukup mengundang minat pengusaha di Nigeria dan negara sekitarnya.

Selama tiga hari penyelenggaraan [pameran], banyak pengunjung stan ITPC Lagos yang memberikan permintaan tertulis,” jelas Hendro dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (6/5/2022).

Indonesia turut berpartisipasi dalam perhelatan pameran alat industri manufaktur internasional Equipment and Manufacturing West Africa (EMWA) pada 26-28 April 2022 di Landmark Centre Lagos, Nigeria.

Kinerja industri pengolahan nonmigas tercatat bertumbuh 5,47 persen pada kuartal I/2022. Pencapaian ini meningkat signifikan dibandingkan dengan periode tahun lalu yang sempat mengalami kontraksi 0,71 persen, didukung sejumlah subsektor.

Adapun subsektor yang menjadi penopang pertumbuhan kinerja industri pengolahan nonmigas selama kuartal I/2022 di antaranya industri alat angkutan yang tumbuh sebesar 14,20 persen, industri tekstil dan pakaian jadi sebesar 12,45 persen, serta industri mesin dan perlengkapan sebesar 9,92 persen.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, di tengah situasi ekonomi dan politik global yang penuh ketidakpastian, kinerja sektor industri manufaktur Indonesia kian membaik.

“Keseimbangan antara kebijakan kesehatan dan ekonomi kepercayaan diri para pelaku industri dan daya tahan untuk beradaptasi dalam masa pandemi ini, merupakan bentuk dari resiliensi yang kita lihat di sektor industri manufaktur di Indonesia,” ujar Menperin dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (11/5/2022).

Indeks manufaktur Indonesia yang tercermin lewat Purchasing Managers’ Index terpantau kian ekspansif pada April 2022.

Berdasarkan data PMMI dari S&P Global, sektor manufaktur Indonesia melaju dalam ekspansi tercepat pada April 2022. Adapun, produksi manufaktur dan permintaan baru naik didorong oleh kondisi perekonomian yang bergeliat.

Aktivitas ekonomi di Indonesia mulai bangkit yang terlihat dari pertumbuhan jumlah tenaga kerja dan aktivitas pembelian.

S&P Global mencatat indeks manufaktur atau PMI Indonesia sebesar 51,9 pada April 2022, naik dari posisi 51,3 pada bulan sebelumnya. Adapun, indeks manufaktur di atas level 50 menandakan ekspansi dan sebaliknya di bawah level 50 menandakan kontraksi.

Jingyi Pan, Economics Associate Director IHS Markit, menilai ekspansi sektor manufaktur Indonesia pada April 2022 menunjukkan sinyal positif.