Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 15 Tahun 2022 terkait kebijakan pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) atas impor produk Hot Rolled Coil of Other Alloy (HRC Alloy) asal China. Aturan tersebut berlaku pada 15 Maret 2022.

Meski baru berlaku, kebijakan ini telah berdampak pada penurunan volume impor produk Hot Rolled Coil (HRC) yang masuk ke pasar domestik khususnya pada kuartal I tahun 2022.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor baja (HS Code 72) untuk produk HRC pada periode kuartal I 2022 mengalami penurunan sebesar 4% menjadi 312 ribu ton dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 yaitu sebesar 326 ribu ton.

Tren surplus neraca perdagangan komoditas industri pengolahan Tanah Air tercatat telah berlangsung lebih dari 2 tahun atau selama 25 bulan berturut-turut sampai dengan kinerja Mei 2022.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan tren surplus tersebut berlangsung sejak Mei 2020 sebelum kemudian kembali mengalami kinerja positif pada Mei lalu.

Perlu diketahui, kinerja ekspor industri pengolahan sepanjang Januari-Mei 2022 mencapai US$83,73 miliar atau tumbuh 25 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$66,99 miliar.

Nilai pengapalan sektor industri memberikan kontribusi tertinggi, dengan menembus 72,83 persen dari total nilai ekspor nasional selama 5 bulan terakhir yang menyentuh US$114,97 miliar.

Restrukturisasi kredit perbankan dinilai memberikan napas kepada sektor manufaktur yang masih memerlukan waktu untuk pulih pascapandemi Covid-19.

Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bima Yudhistira, beberapa industri di sektor tersebut, seperti tekstil dan garmen masih menghadapi tekanan dari sejumlah hal.

Antara lain, kenaikan impor bahan baku, kapasitas produksi yang belum kembali ke kondisi prapandemi Covid-19, serta kekhawatiran permintaan ekspor yang terganggu sinyal resesi.

"Setidaknya, restrukturisasi yang diperpanjang akan memberikan napas kepada sektor manufaktur yang masih butuh waktu untuk recover," kata Bhima kepada Bisnis, Kamis (23/6/2022).

Perusahaan alat berat didorong untuk melakukan perluasan pabrik untuk mengantisipasi lonjakan permintaan alat berat akibat lonjakan kebutuhan batu bara dunia.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bima Yudhistira mengatakan langkah itu perlu diambil karena permintaan batu bara dari Eropa dan harga komoditas tersebut akan terus tinggi dalam 2-3 tahun ke depan.

Dengan kata lain, kata Bhima, persediaan alat berat di Indonesia diperlukan untuk keperluan jangka panjang. Selain produsen dari luar negeri, sambungnya, perusahaan dalam negeri didorong untuk melakukan perluasan pabrik.

"Perlu ada tim dari BKPM untuk memanfaatkan situasi ini. Sebab, lebih baik ada relokasi pabrik alat berat ke Indonesia daripada harus impor," ujar Bhima kepada Bisnis, Senin (20/6/2022).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, kinerja ekspor industri pengolahan sepanjang Januari-Mei 2022 mencapai USD 83,73 miliar. Angka tersebut tumbuh 25 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 66,99 miliar.

Nilai pengapalan sektor industri memberikan sumbangsih tertinggi, dengan menembus 72,83 persen dari total nilai ekspor nasional selama lima bulan ini yang menyentuh USD 114,97 miliar.

“Capaian ekspor dari sektor industri manufaktur berkontribusi terhadap neraca perdagangan Indonesia yang terus melanjutkan tren surplusnya pada Mei 2022, dengan nilai mencapai USD2,89 miliar. Tren surplus ini dialami sejak Mei 2020 atau selama 25 bulan berturut-turut,” kata Agus dalam keteragan tertulis, Selasa (21/6/2022).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, PT Infineon Technologies Batam, telah berkomitmen untuk peningkatan investasi sebesar 35,37 juta euro atau Rp569,3 miliar untuk peningkatan kapasitas 65 juta per minggu pada 2025 dan akan bertambah menjadi 83,57 juta euro atau Rp1,3 triliun untuk kapasitas 150 juta per minggu sampai 2030.

“Kami menetapkan PT Infineon Technologies Batam sebagai National Lighthouse Industri 4.0 pada tahun ini, setelah melalui berbagai tahapan verifikasi. Sebelumnya di tahun 2021, PT Infineon Technologies Batam telah menerima anugerah INDI 4.0 dari kami untuk kategori Smart Factory,” kata Menperin lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.

PT Infineon Technologies Batam merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri semikonduktor, dan telah berinvestasi di Indonesia sejak 1996.