Kinerja ekspor semen pertama kalinya tumbuh negatif tahun ini per Agustus 2021. Namun demikian, performa ekspor semen sepanjang tahun masih tumbuh dua digit.

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mendata volume ekspor per Agustus 2021 hanya mencapai sekitar 720.000 ton atau anjlok hingga 44,8 persen secara tahunan. Walakin, ekspor semen pada Januari-Agustus 2021 masih tumbuh 46,12 persen menjadi sekitar 8,3 juta ton.

"[Negara tujuan] dominan ekspor adalah Banglades, Australia, Filipina, dan China," kata Ketua Umum ASI Widodo Santoso kepada Bisnis, Senin (27/9/2021).

Widodo berujar total negara tujuan ekspor semen dari dalam negeri ada delapan. Negara tujuan ekspor lainnya adalah Taiwan, Timor Leste, Srilangka, dan Mauritius.

Sementara itu, total konsumsi semen di dalam negeri per Agustus 2021 mencapai 6,03 juta ton. Dengan kata lain, total produksi penjualan industri semen per Agustus mencapai 6,75 juta ton atau terkoreksi 5,59 persen dari realisasi periode yang sama tahun lalu.

Akan tetapi, total penjualan selama Januariā€“Agustus 2021 masih tumbuh positif sebesar 10,51 persen secara tahunan menjadi 48,79 juta ton. Realisasi tersebut disebabkan oleh tren pertumbuhan konsumsi domestik dan ekspor yang sebelumnya konsisten positif sepanjang 2021.

Di sisi lain, Widodo meramalkan konsumsi semen di dalam negeri dapat tumbuh sekitar 5 persen menjadi 65,86 juta ton pada akhir 2021. Sementara itu, target ekspor semen pada tahun ini mencapai 11 juta ton atau naik sekitar 18,62 persen dari realisasi 2020.

"Kalau [target] total [konsumsi semen] dalam negeri dan ekspor tercapai, [total penjualan semen akhir 2021 bisa lebih dari 2019]," ucapnya.

Jika ramalan dan target tersebut tercapai, total penjualan semen sampai akhir 2021 dapat mencapai 76,86 juta ton atau tumbuh 6,74 persen dari realisasi 2020 dan naik tipis 0,54 persen dari realisasi 2019. Dengan kata lain, penjualan semen tahun ini dapat menjadi yang tertinggi selama 5 tahun terakhir.

Sumber: https://ekonomi.bisnis.com