Pertumbuhan sektor manufaktur Indonesia sebesar 5,58 persen (yoy) pada kuartal III-2025 menunjukkan momentum yang kuat. Namun peningkatan produktivitas perlu diimbangi dengan standar keselamatan dan ketahanan operasional yang lebih tinggi.
 
Hal ini membuat Synergy Solusi Group (SSG), mitra solusi di bidang Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, Lingkungan, Energi, dan Keberlanjutan (Health, Safety, Security, Environment & Energy/Sustainability-HSSEE), memperluas perannya di Manufacturing Indonesia 2025 yang berlangsung pada 3–6 Desember di JIExpo Kemayoran.
 
Tahun ini, SSG hadir sebagai strategic partner Pamerindo Indonesia untuk menghadirkan ekosistem One Stop HSSEE Solutions bagi lebih dari 39 ribu pengunjung industri yang diperkirakan hadir.

Menjawab urgensi tersebut, SSG memperkenalkan HSE Championship, kompetisi profesional pertama di industri manufaktur yang mengukur kompetensi keselamatan kerja berdasarkan kerangka Certified Safety Professional (CSP) internasional. Kehadiran program ini juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan 20 Tahun Proxsis, ekosistem bisnis yang menaungi SSG, sebagai bentukbkontribusi nyata bagi peningkatan kapabilitas industri nasional.

HSE Championship digelar pada 6 Desember 2025 di Main Stage Gedung Pusat Niaga. Kompetisi ini merupakan hasil kolaborasi SSG, Pamerindo Indonesia, dan Kawan Lama Solution. Tidak seperti kuis teknis tradisional, kompetisi ini menyusun evaluasi dalam tiga segmen progresif: Quick Recall yang menilai ketepatan pengetahuan dasar HSE, ScenariobAnalysis yang menguji kemampuan analisis risiko dan respons terhadap situasi operasional, serta Procedural Simulation yang menilai praktik keselamatan kritis seperti Lockout/Tagout (LOTO).
 
"HSE Championship dirancang sebagai platform kompetitif sekaligus edukatif. Kami menguji kompetensi inti yang benar-benar relevan di industri, terutama prosedur keselamatan bernilai tinggi seperti LOTO," ujar perwakilan komite penyelenggara SSG, dalam keterangan tertulis, Rabu, 10 Desember 2025.
 
Tahun ini, sebanyak sebelas tim dari berbagai perusahaan manufaktur nasional mengikuti kompetisi dan memperebutkan total hadiah sebesar Rp22,5 juta. Selain kompetisi, SSG menghadirkan sejumlah program edukasi berbasis pengalaman untuk menjawab tantangan nyata perusahaan manufaktur.

Pentingnya penggunaan safety tool 
Dalam sesi SHE Mastery Session, Direktur SSG Fahmi Munsah Ismail membawakan materi "Manufacturing Without Guesswork" yang menekankan penggunaan safety tools prediktif untuk mencegah kecelakaan, mulai dari Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control (HIRADC) hingga teknik pengendalian risiko berbasis ISO 31010.
 
Pada Kaizen Clinic, para pengunjung mendapatkan kesempatan konsultasi langsung bersama pakar Kaizen dan HSE seperti Agung Sedayu dan Delita Emira untuk merumuskan solusi implementatif terkait efisiensi proses dan penguatan Sistem Manajemen K3 (SMK3). SSG juga menjadi juri resmi kompetisi Forklift Heroes yang menilai keterampilan operator forklift berdasarkan ketepatan prosedur, akurasi manuver, dan kepatuhan keselamatan.
 
Booth interaktif SSG dilengkapi permainan berbasis AI, photo booth, serta ruang konsultasi yang menarik perhatian ribuan pengunjung selama empat hari penyelenggaraan.
 
Chief Marketing Officer SSG, Hisyam, menegaskan peningkatan kapasitas SDM menjadi bagian penting dari strategi industri memasuki fase kompetitif baru.
 
"Melalui Manufacturing Indonesia 2025, kami memosisikan Synergy Solusi Group bukan hanya sebagai penyedia layanan, tetapi sebagai mitra solusi HSSEE dan keberlanjutan. Tujuan kami adalah mendukung perusahaan dalam meningkatkan standar operasional, memastikan kepatuhan regulasi, dan memperkuat ketahanan bisnis melalui pendekatan berbasis data," jelas dia.
 
Portfolio Director Pamerindo Indonesia, Meysia Stephannie menambahkan, kehadiran program-program SSG pada tahun ini memberikan nilai tambah signifikan bagi pengunjung.
 
"Manufacturing Indonesia Series dirancang sebagai katalis peningkatan kinerja industri. Partisipasi aktif Synergy Solusi Group, mulai dari edukasi hingga kompetisi; profesional, menunjukkan kesiapan industri manufaktur Indonesia untuk naik kelas dan memperkuat daya saing regional maupun global," kata dia.

Sumber: https://www.metrotvnews.com