Kementerian Perdagangan mengatakan optimis peningkatan ekspor besi baja sebesar US$ 30 miliar atau setara Rp 450 triliun (kurs Rp 15.000/US$) akan tercapai. Nilai itu merupakan target dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan awal tahun ini.

"Iya mudah-mudahan (tercapai US$ 30 miliar) apalagi tadi sudah disampaikan mereka (PT Gunung Raja Paksi Tbk) investasi Rp 1 triliun pasti peningkatan manufaktur itu bisalah. Insyaallah meningkatlah," kata Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kemendag, Veri Anggriono, Rabu (26/7/2022).

Veri juga yakin adanya pengetatan perbatasan di Selandia Baru tidak berpengaruh kepada ekspor baja besi ke Selandia Baru.

"Dengan adanya pengetatan aja mereka (PT GRP) bisa tembus," jelasnya.

Veri menunjukkan dengan produk baja Indonesia telah tembus Selandia Baru, maka bisa membuktikan bahwa kualitas dan kuantitas produk Indonesia bisa dikonsumsi di luar negeri.

"Ini menjadi kebanggaan kita. Terlepas sudah ada perjanjian-perjanjian," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan nilai ekspor besi dan baja Indonesia ke dunia sepanjang 2021 mencapai US$ 21,4 miliar. Nilai itu meningkat 90,2% dari tahun 2020 yang hanya US$ 11,2 miliar.

"Indonesia saat ini merupakan eksportir besi dan baja terbesar ke-10 dunia pada 2021 dengan pangsa pasar 3,37%. Tren pertumbuhan ekspor besi dan baja Indonesia dalam lima tahun terakhir adalah yang terbesar di antara 30 besar eksportir besi dan baja dunia, yaitu sebesar 49,3%," jelasnya.

Sementara pada tahun 2022 pada periode Januari-Mei, nilai ekspor besi dan baja Indonesia sudah mencapai US$ 12,5 miliar. Angka itu tumbuh 80,2%dari periode sama sebelumnya yang sebesar US$ 6,9 miliar.

"Pertumbuhan yang sangat signifikan ini merupakan bukti keberhasilan hilirisasi industri baja," tutupnya.

Sebagai informasi, sebelumnya Jokowi pernah mengatakan ekspor Indonesia pada tahun 2021 mencapai US$ 230 miliar. Kemudian, ekspor besi baja mencapai US$ 20,9 miliar, di mana angka ini meningkat pesat dibanding tahun 2014 sebesar US$ 1,1 miliar.

Ia pun percaya tahun ini, ekspor baja besi bisa mencapai US$ 30 miliar. "Tahun 2022 ini saya kira bisa mencapai US$ 28 hingga US$ 30 miliar," katanya, dalam acara B20 Indonesia Inception Meeting 2022, Kamis (27/1/2022).

Sumber: https://finance.detik.com