Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mengatakan manufaktur Indonesia semakin ekspansif ditandai dengan beberapa kinerja yang makin membaik, seperti PDB, realisasi investasi, capaian ekspor, serapan tenaga kerja, dan Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur.

“Pada 2020 kontribusi sektor industri di Indonesia yang mencapai 19,8 persen juga melampaui rata-rata dunia yang sebesar 16,5 persen,” ujar Febri lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.

Kontribusi sektor industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.

Sejak 2010 sektor industri terus berkontribusi terbesar pada PDB nasional, bahkan di kala puncak pandemi tahun 2020-2021. Pada 2021, sektor industri mencatatkan PDB sebesar Rp2.946,9 triliun, meningkat dari tahun 2020 yang mencapai Rp2.760,43 triliun.

Sepanjang 2021 investasi manufaktur mencapai Rp325,4 triliun melampaui target Kemenperin sebesar Rp280 triliun hingga Rp290 triliun, serta naik 19 persen dari tahun 2020 (Rp272,9 triliun). Pada tahun 2019 realisasi investasi di sektor ini Rp215,9 triliun.

“Seperti disampaikan sebelumnya oleh Menteri Perindustrian, melesatnya realisasi investasi di sektor industri menunjukkan level kepercayaan terhadap Indonesia yang masih tinggi sebagai tempat yang tepat bagi bisnisnya. Hal tersebut juga menjadi momentum penting menguatnya ekonomi Indonesia pascapandemi,” jelas Febri.

Serapan tenaga kerja di industri manufaktur pun naik 1,2 juta orang menjadi 18,7 juta orang pada 2021. Jumlah ini meningkat sekitar 7 persen dari total tenaga kerja pada 2020 sebesar 17,48 juta orang.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mengatakan manufaktur Indonesia semakin ekspansif ditandai dengan beberapa kinerja yang makin membaik, seperti PDB, realisasi investasi, capaian ekspor, serapan tenaga kerja, dan Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur.

“Pada 2020 kontribusi sektor industri di Indonesia yang mencapai 19,8 persen juga melampaui rata-rata dunia yang sebesar 16,5 persen,” ujar Febri lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.

Kontribusi sektor industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.

Sejak 2010 sektor industri terus berkontribusi terbesar pada PDB nasional, bahkan di kala puncak pandemi tahun 2020-2021. Pada 2021, sektor industri mencatatkan PDB sebesar Rp2.946,9 triliun, meningkat dari tahun 2020 yang mencapai Rp2.760,43 triliun.

Sepanjang 2021 investasi manufaktur mencapai Rp325,4 triliun melampaui target Kemenperin sebesar Rp280 triliun hingga Rp290 triliun, serta naik 19 persen dari tahun 2020 (Rp272,9 triliun). Pada tahun 2019 realisasi investasi di sektor ini Rp215,9 triliun.

“Seperti disampaikan sebelumnya oleh Menteri Perindustrian, melesatnya realisasi investasi di sektor industri menunjukkan level kepercayaan terhadap Indonesia yang masih tinggi sebagai tempat yang tepat bagi bisnisnya. Hal tersebut juga menjadi momentum penting menguatnya ekonomi Indonesia pascapandemi,” jelas Febri.

Serapan tenaga kerja di industri manufaktur pun naik 1,2 juta orang menjadi 18,7 juta orang pada 2021. Jumlah ini meningkat sekitar 7 persen dari total tenaga kerja pada 2020 sebesar 17,48 juta orang.

Sumber: https://www.antaranews.com