Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan investasi pada 2021 sebesar Rp323 triliun, yang didorong dengan implementasi UU Cipta Kerja dan membaiknya perekonomian dunia pasca vaksinasi Covid-19.
Target tersebut meningkat 18 persen dari capaian pada 2020 sebesar Rp272,9 triliun. Target investasi 2021 tidak terlepas dari kinerja capaian investasi 2020 yang dinilai luar biasa karena berhasil tumbuh dua digit.
"Ini luar biasa, perlu saya infokan bahwa investasi di sektor industri tumbuh double digit. Tahun lalu investasi industri menyerap Rp272,9 triliun atau tumbuh 26 persen dibandingkan dengan capaian 2019 yang sebesar Rp216 triliun," katanya kepada Bisnis, Senin (25/1/2021).
Secara khusus, Agus mengatakan meningkatnya investasi di sektor industri logam sejalan dengan keinginan pemerintah memperkuat hilirisasi industri, pembatasan ekspor mineral justru mendorong peningkatan investasi di sektor ini.
"Kami all out agar industri bisa bangkit di tengah pandemi, capaian angka investasi hari ini membuat saya optimis bahwa 2021 akan jadi tahun loncatan bagi ekonomi Indonesia," ujarnya.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan secara keseluruhan realisasi investasi di kuartal IV/2020 mencapai Rp214,7 triliun atau bertumbuh 3 persen year on year (yoy).
"Sektor industri logam kuartal IV/2020 jadi tertinggi ketiga dengan perolehan Rp25 triliun menurunkan sektor konstruksi yang dulu di posisi ini. Artinya sekarang industri sudah mulai jalan," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Senin (25/1/2021).
Sementara itu, Kementerian perindustrian mencatat sejumlah pabrikan industri otomotif akan menginvestasikan pembangunan komponen di dalam negeri dengan nilai investasi total kurang lebih Rp5 triliun. Angka itu diproyeksi akan terus bertambah seiring berkembangnya pasar kendaraan berbasis listrik.
Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian Restu Yuni Widayati mengatakan sebagai tahap awal, dalam rangka menyambut industri kendaraan yang berbasis listrik ada produsen baterai ABC yakni PT International Chemical Industry yang akan bersiap melakukan produksi.
Perusahaan yang dikenal sebagai produsen baterai jam dinding ini pun telah menginvestasikan Rp207,5 miliar. Pabrikan itu akan memproduksi 20.000 paket sel baterai lithium ion per hari atau atau setara 5,5 Juta per tahun atau setara 55 MWh per tahun.
Sumber: https://ekonomi.bisnis.com