Gabungan Produsen Makanan dan Minuman (Gapmmi) optimistis kinerja industri makanan dan minuman (mamin) mampu tumbuh positif pada tahun ini. Salah satunya didorong oleh kepastian ketersediaan bahan baku.
Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman mengatakan, pasokan bahan baku seperti gula kristal rafinasi (GKR) bakal aman karena perizinan impor (PI) yang telah terbit lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Kami harap itu bisa mendorong pertumbuhan industri mamin, apalagi saat ini sedang dalam persiapan menjelang masa Ramadan," kata Adhi kepada Bisnis, dikutip Selasa (9/1/2024).
Adapun, Gapmmi memasang target kinerja industri mamin dapat tumbuh dikisaran 5-7% pada 2024. Target tersebut tidak begitu jauh dengan angka tahun lalu lantaran sikap pengusaha yang masih berhati-hati.
Dengan terbitnya PI gula rafinasi, Adhi berharap industri gula rafinasi dapat segera merealisasikan kontrak tersebut. Terlebih, harga gula rafinasi saat ini dalam tren penurunan. yakni di level US$21 sen per pound.
"Karena kami perkirakan harga akan tidak stabil, sangat tergantung dari geopolitik dan climate change yang sulit diprediksi," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian menyatakan, alokasi kuota impor gula rafinasi sebanyak 3,45 juta ton pada 2024, lebih rendah dari kuota impor tahun 2023 sebesar 3,6 juta ton.
Adhi menuturkan, pihaknya meyakini penurunan kuota yang dilakukan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perindustrian dilakukan atas dasar data verifikasi pasokan dan kebutuhan gula rafinasi.
"Kami akan menyampaikan ke pemerintah dalam hal ini Kemenperin, apabila ada info dari pemasok gula kalau stok kurang," tuturnya.
Sumber: https://ekonomi.bisnis.com