Perusahaan raksasa asal India, Tata Group, akan membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Inggris untuk memenuhi kebutuhan pabrik mobil Jaguar Land Rover. Hal ini diharapkan mendorong industri di Inggris yang memang membutuhkan produksi baterai dalam negeri.

Inggris juga tengah bersaing dengan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa untuk mengembangkan industri hijau. Investasi Tata di Inggris diperkirakan mencapai US$ 5,2 miliar atau Rp 78 triliun (kurs Rp 15.000).

Gigafactory pertama Tata di luar India ini juga bisa membuka 4.000 lapangan pekerjaan di Inggris. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menolak menjelaskan dukungan finansial yang dijanjikan Tata untuk menyingkirkan Spanyol, yang juga telah melobi untuk memenangkan proyek tersebut.

"Kami sebenarnya sedang dalam perjalanan untuk menyediakan kapasitas EV yang dibutuhkan negara," katanya, dikutip dari Reuters, Kamis (20/7/2023)

Inggris telah tertinggal dalam membangun gigafactories baterai kendaraan listrik (EV) dengan negara Eropa lainnya. Negara itu saat ini memiliki satu pabrik Nissan kecil, sementara satu lagi masih dalam pengerjaan.

Pabrik baru diharapkan akan dibangun di Somerset, barat daya Inggris, sementara pabrik Jaguar Land Rover (JLR) di Inggris berada di dekat Birmingham, di Inggris tengah, yang mencerminkan perlunya pabrik baterai dibangun di dekat pabrik mobil mereka.

Produksi akan dimulai pada 2026 untuk memasok model listrik baterai masa depan JLR, termasuk merek Range Rover, Defender, Discovery, dan Jaguar. Dengan output awal 40 gigawatt jam, Inggris mengatakan pabrik tersebut akan menyediakan hampir setengah dari produksi baterai yang dibutuhkannya pada tahun 2030.

Faraday Institution memperkirakan Inggris akan membutuhkan lebih dari 100 GWh per tahun pada saat itu.

Sumber: https://finance.detik.com