Kementerian Perencanaan Pembangunan (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) membidik industri pengolahan tumbuh di kisaran 5,5%-6,1%, dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 19,3%-19,6% pada 2025.
Target tersebut lebih tinggi dari sasaran pertumbuhan tahun ini sebesar 4,93% dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 18,80%. Adapun, target ini tertuang dalam Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah 2025 di era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Faktor-faktor pendorong kinerja industri pengolahan pada tahun 2025 antara lain, beberapa proyek investasi yang diharapkan sudah masuk tahap operasional di tahun 2025," demikian bunyi dokumen tersebut, dikutip Selasa (28/5/2024).
Asosiasi Persepatian Indonesia (Aprisindo) mengungkap potensi besar Uni Eropa sebagai pasar industri alas kaki yang mesti dioptimalkan untuk merebut pangsa pasar China di kawasan tersebut.
Direktur Eksekutif Aprisindo Firman Bakrie mengatakan produk-produk China dikenakan tarif bea masuk yang sangat tinggi di Uni Eropa. Hal ini mengakibatkan produknya kalah saing karena harga yang tidak kompetitif.
"Ada pasar potensial itu pasar EU, di mana China tidak mendapatkan preferensial tarif bea masuk, China dikenakan diskriminasi tarif disana, bea masuk sangat tinggi," kata Firman, dikutip Senin (13/5/2024).
China dikenal brutal memasukkan produk ke berbagai pasar ekspor dengan harga yang murah hingga membuat pemain lokal ketar-ketir, termasuk ke Indonesia. Hal ini juga membuat pasar domestik kelimpungan dengan serbuan barang impor.
Kementerian Perindustrian mencatat total nilai investasi industri pengolahan susu sepanjang 2023 mencapai Rp 23 triliun. Realisasi investasi itu termasuk investasi baru di sektor industri pengolahan susu, khususnya produsen susu cair.
"Terjadi perubahan demand di pasar, dari susu bubuk dan susu kental manis, menjadi susu cair (UHT dan pasteurisasi) dalam beberapa tahun terakhir," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika dalam keterangannya Minggu (26/5/2024).
Dia menjabarkan produksi terbesar di industri pengolahan susu saat ini didominasi susu cair dan krim 49%, sisanya adalah susu kental manis 17% dan susu bubuk 17,5%. Seiring hal ini, industri pengolahan susu sudah mampu ekspor dengan beragam produk seperti susu formula, makanan bayi, es krim, keju, yogurt, susu bubuk, susu kental manis, serta susu cair dan krim.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yakin Indonesia dan Australia dapat menjadi kekuatan besar industri baterai mobil listrik dunia. Hal ini bisa terjadi bila kedua negara bisa menjaga kerja sama dengan erat.
Tawaran kolaborasi ini diungkap Bahlil saat memberikan pidato kunci dalam agenda Indonesia-Australia Business Summit (IABS) 2024 yang digelar di Melbourne, Australia. Tak sekedar tawaran kolaborasi, Bahlil juga menegaskan kembali pemerintah Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mendorong transisi menuju pembangunan berkelanjutan.
Bahlil mengulas hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia sudah sangat baik. Namun dari sisi investasi, potensi kerja sama antara kedua negara belum maksimal. Sebagai negara terdekat, realisasi investasi Australia di Indonesia dalam kurun 5 tahun terakhir, tahun 2019 - 2024, baru sebesar US$ 1,96 miliar.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan pengembangan industri semikonduktor akan terus digencarkan pemerintah guna memenuhi pohon industri yang belum dibangun di Indonesia.
Sekjen Kemenperin Eko S. Cahyanto mengatakan, pihaknya akan terus mengejar berbagai potensi investasi semikonduktor. Dia juga sempat membeberkan terkait rencana ekspansi pembangunan pabrik ketiga PT Infineon Technologies Batam.
"Kita mendorong apapun yang bisa kita dorong industrinya di Indonesia akan kita kejar," kata Eko di Kantor Kementerian Perindustrian, Kamis (16/5/2024).
Rencana ekspansi tersebut diyakini dapat mendorong produksi cip lebih banyak di Indonesia. Tak hanya itu, berbagai langkah telah dilakukan Kemenperin untuk mengisi industri yang belum masif di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), PT Infineon Technologies Batam memiliki kapasitas produksi 22 juta per minggu pada 2020 lalu.
Industri alat kesehatan nasional semakin diperhitungkan di kancah internasional. Hal ini ditandai dengan kerja sama investasi industri alkes Indonesia dan Turki senilai US$10,5 juta atau setara dengan Rp168,5 miliar.
Kerja sama tersebut terjalin melalui ajang Business Forum on Enhancing the Collaboration of Indonesia – Turkey Medical Device Industry di Istanbul yang digelar oleh Kementerian Perindustrian dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara, Turki.
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Yan Sibarang Tandiele mengatakan forum bisnis tersebut menjadi langkah untuk memasuki pasar Eropa dan Timur Tengah.
"Pada forum bisnis tersebut, telah dilaksanakan penandatanganan 2 MoU. Pertama, PT Haloni Jane Tbk dan ERK Medikal Saglik Hizmetleri, yang bekerjasama dalam distributor agreement untuk produk Latex Gloves supply dengan potensi transaksi mencapai US$9 juta," kata Yan, dikutip Minggu (12/5/2024).
Page 42 of 143




