Ada seorang petani jagung yang sukses sekali dalam mengelola perkebunannya. Si petani bukan hanya mampu menghasilkan butir-butir jagung dengan kualitas yang prima tetapi juga dari hasil panennya yang sangat berlimpah.

Si petani telah beberapa kali memenangkan penghargaan, baik dari segi kualitas produk maupun kuantitasnya. Dari pemerintah pun, penghargaan tertinggi diraihnya karena dinilai sebagai pelopor kemajuan perekonomian masyarakat petani setempat.

Keberhasilan si petani bukan hanya untuk dirinya dan keluarganya saja, tetapi juga untuk petani-petani tetangganya. Dia seringkali membagi-bagikan bibit jagung berkualitasnya kepada mereka, mengajarinya cara bercocok tanam yang baik, sehingga hampir seluruh petani di daerah itu hidup sejahtera dan perekonomian pemerintah daerah pun juga meningkat tajam dan berlimpah.

Suatu hari, datang wartawan menanyakan, “Apa rahasia kesuksesan Bapak?”

“Oh, yang saya lakukan sederhana saja. Saya hanya membagi-bagikan bibit jagung unggul kepada tetangga-tetangga di sekitar perkebunan,” jelas si petani sambil tersenyum simpul.

“Mengapa Bapak melakukan hal tersebut? Apakah Bapak tidak takut jika para tetangga menjadi pesaing Bapak, bahkan mungkin akan merebut penghargaan yang diberikan pemerintah dari tangan Bapak?” tanya si wartawan penasaran.

“Saya ini bekerja bukan bertujuan untuk mendapat penghargaan. Yang saya kerjakan adalah mengelola alam dengan sebaik-baiknya, yakni berusaha terus menerus untuk menghasilkan bibit jagung yang unggulan. Yaitu jagung yang warna bijinya segar, manis, besar, sehat, dan panennya pun juga berlimpah,” papar si petani.

“Ingat pelajaran di SD dulu?” Si petani melanjutkan. “Sesuai hukum alam, pembuahan terjadi pada tanaman bila putik bertemu dengan serbuk sari melalui perantara angin. Itu artinya sebagus apapun tanaman jagung di kebun kita, bila serbuk sari dari ladang tetangga bukan yang berkualitas baik maka jagung yang dihasilkan pasti juga tidak berkualitas baik.

Nah, sederhana kan, untuk menghasilkan hasil jagung yang baik, saya harus menolong tetangga saya dengan memberi mereka bibit jagung yang baik pula. Dengan demikian, menolong tetangga, membantu tetangga berarti juga menolong diri sendiri.”

Tidak ada sukses sejati diraih tanpa keterlibatan orang lain yang membantu terjadinya sukses. Sebuah sukses pasti membutuhkan dukungan orang lain.

Dengan kemampuan kita memunculkan dan mengasah pribadi yang menarik, jujur, tanggung jawab, toleran, yang siap membina hubungan baik dengan orang lain.

Sesungguhnya, setiap orang adalah laksana tanah yang subur, yang perlu kita tanami dengan bibit unggul dan pelihara dengan baik layaknya bibit jagung ditanam di tanah yang subur.

Jika yang kita tanam adalah perhatian, layanan, bantuan, dan hal positif lainnya, maka kita pasti akan memetik hasil yang positif pula.

Dengan menanam bibit baik kepada orang lain minimal kita telah menjadi manusia yang baik dan maksimal akan mendapatkan timbal balik baik secara langsung atau tidak langsung. Bahkan sering kali hasil yang kita dapat akan mengejutkan kita.

Sumber: https://iphincow.com