Karakter atau pribadi emas, yang terlihat indah bukan hanya di mata, tapi terasa di hati pasti diidam-idamkan banyak orang. Pribadi seperti itu tidak hadir dalam waktu semenit dua menit ketika kita mengubahnya. Ada banyak jalan, banyak cara, dan banyak ujian sehingga pribadi layaknya emas itu muncul ke permukaan dan menjadi pribadi andalan kita.

Bila kita merasa masih ada yang salah dengan karakter kita, masih ada yang harus ditempa dengan apa yang sudah kita dapatkan, beberapa hal ini bisa menjadi acuan kita dalam mengubahnya. Berawal Dari Sesuatu yang Tidak Berharga
Di mana kita bisa mendapatkan emas? Emas tidak muncul sembarang seperti rumput di pinggir jalan yang karena sering mengganggu pemandangan karena terlalu tinggi lalu dibabat habis. Emas juga tidak tumbuh seperti bunga sehingga begitu hilang bisa muncul lagi lalu setiap tangan bisa menyentuhnya. Emas ada di lapisan dalam tanah. Mencarinya harus dengan kerja keras, bahkan superkeras. Tidak langsung mendapat bongkahan, tapi sedikit demi sedikit saja, bahkan perlu kerja keras dari pagi hingga petang. Meraih kepribadian seperti emas juga seperti itu.

Pribadi layaknya emas yang disukai banyak orang dan dihargai dengan penghargaan tinggi, tidak tumbuh secepat jamur. Pengalaman hidup dan ketangguhan dalam menghadapi segala cobaan yang akan membuatnya cemerlang. Yakin akan mimpinya dan terus berjuang di tengah cacian juga pandangan sinis orang lain sama seperti proses penyaringan emas di sungai. Dipisahkan dari pasir-pasir, disaring lagi, dicari lagi, berujung pada emas kecil yang bisa dijual dengan harga tinggi.

Jika kita sekarang berada pada posisi diremehkan, direndahkan atau hal-hal lainnya yang membuat kita merasa memang tidak berharga, ingatlah proses perjalanan emas. Mimpi kita bisa jadi dianggap sebagai suatu yang sepele pada saat ini. Tapi bila mimpi itu baik dan berguna, yakin saja saringan waktu bukan saja akan membuat mimpi itu menjadi nyata, tapi karakter kita juga menjadi cemerlang seperti emas.

Proses Panjang
Setiap kehidupan memiliki proses. Proses emas sebelum ditemukan hingga akhirnya ditemukan dan diproses menjadi serpihan kecil emas adalah proses yang panjang. Proses itu meliputi kesabaran, kerja keras, dan harapan tidak kenal henti.

Pribadi dengan karakter emas juga bukan pribadi yang sudah mendapatkan karakter seperti itu karena bawaan lahir. Mereka tidak datang dari orangtua yang sudah memiliki karakter emas. Tapi mereka menyerap pelajaran dari karakter orangtua, lingkungan di sekeliling mereka. John C Maxwell sukses dengan karakter emasnya sebab ia mengalami masa pahit dan manis yang dilaluinya sebagai seorang pendeta. Dari pendeta yang tidak didengar hingga akhirnya menjadi pendeta yang memiliki banyak pendengar. Dalai Lama dihormati tapi juga dikucilkan di negaranya sendiri. Karakter emasnya begitu kuat menarik ribuan turis untuk datang ke Tibet. Kita, tentu saja bisa seperti itu. Dengan jalan kita sendiri, ujian kita sendiri, juga keyakinan kita sendiri untuk mengolah segala hambatan yang ada di hadapan kita.

Melalui Proses Cetakan
Untuk menjadikan emas sebagai bahan perhiasan yang disukai, proses yang harus dilaluinya adalah dengan mencetak emas sesuai dengan pesanan. Cetakan untuk karakter emas kita adalah bayangan kita tentang diri kita sendiri. Ingin diarahkan seperti apa kita ini?

Apakah kita ingin tercetak sebagai seorang sukses yang baik hati dan itu menjadi poin emas karakter kita? Atau kita ingin dicetak sebagai seorang yang pintar yang tidak bosan-bosannya membagi ilmu? Atau kita ingin tampil sebagai seorang bintang yang membuat orang lain terinsipirasi dengan kita? Bayangkan cetakan yang ingin kita masuki untuk membentuk karakter kita. Membayangkannya akan lebih mudah sehingga mimpi kita tidak melebar terlalu jauh.

Melewati Proses Pembakaran
Tembikar menjadi lebih indah dan kuat setelah masuk tungku pembakaran. Emas menjadi perhiasan ketika ia sudah masuk ke dalam pembakaran juga. Menghasilkan karakter seindah emas juga seperti itu. Tungku pembakaran kita adalah batu bara kehidupan berupa caci maki, dipandang sebelah mata, ujian hidup, hingga cibiran. Tungku pembakaran itu bukan berasal dari orang-orang yang mendukung kita. Karena terlalu banyak didukung juga terkadang melemahkan kita sehingga kita tidak menemukan jati diri kita sendiri.

Tungku pembakaran kita yang sejati adalah orang-orang yang menyepelekan mimpi kita, bahkan menganggap mimpi kita adalah mimpi konyol yang bila pun terwujud tidak akan ada manfaatnya. Berada dalam tungku pembakaran akan membuat saripati keindahan prinsip hidup kita ke luar. Bisa jadi kita yang tadinya keras kepala bahkan untuk prinsip yang salah justru karena masuk dalam tungku pembakaran cacian akan membuat kita menyadari keras kepala kita harus diarahkan untuk tujuan seperti apa. Masuk dalam tungku pembakaran kehidupan juga akan membuat kita mampu memahami mana teman yang akan membawa kita pada kebaikan dan mana teman yang akan mengarahkan kita pada keburukan.

Emas adalah Emas!
Emas adalah emas yang dijadikan apa saja mendapat harga yang selalu tinggi dibandingkan dengan besi atau bahkan perak. Kilau emas akan terlihat bahkan ketika lampu tidak menyinarinya. Itu mungkin yang membuat emas selalu saja diminati oleh banyak orang. Emas juga selalu tampak indah dan terlihat jelas ketika ia ditempatkan berdampingan dengan emas lain atau berdampingan dengan benda lain. Setiap orang akan mengenalinya. Karakter emas kita akan membuat kita berharga di mata orang lain dan penghargaan itu mengangkat harga diri kita.

Sumber: http://www.andriewongso.com