Liburan memang menyenangkan. Tapi, kalau kebablasan, yang harusnya mengembalikan semangat kerja, malah jadi malas yang datang. Bagaimana mengantisipasinya? Apa yang harus kita lakukan agar karier tak terganggu oleh semangat yang menurun akibat liburan?

Konsultan SDM, penulis buku Happy Hour is 9 to 5, Alexander Kjerulf memberikan beberapa kiat berikut: • Biarkan diri tertinggal pekerjaan
Saat kembali dari liburan, apa yang ditinggalkan sudah pasti menumpuk. Jangan khawatir, itu hal yang wajar. Dan, jangan pula panik dengan tumpukan email belum terbalas, serta tugas yang belum terlaksana. Coba ubah sedikit pola pikir. Jika ini semua sudah beres dan sudah ada yang mengerjakan, itu artinya kantor sudah tidak butuh tenaga kita lagi bukan? Karena itu, berbahagialah. Sisakan rasa bahagia sehabis liburan untuk memandang semua segi dengan pola pandang yang positif. Kemudian, cobalah pelan-pelan pilah dan pilih pekerjaan yang akan diprioritaskan untuk diselesaikan.

• Mulailah dengan sesuatu yang mudah
Saat mulai memilih dan memilah pekerjaan, cobalah untuk mencari pekerjaan yang lebih mudah diselesaikan terlebih dahulu. Ibarat mesin, kita juga perlu pemanasan. Saat “oli-oli” sudah melicinkan jalan mesin, maka pekerjaan apa pun akan terasa lebih nyaman untuk dikerjakan. Dan, jika pekerjaan yang dicicil dari yang mudah sudah terselesaikan sehingga semangat telah kembali seperti sebelum libur, segeralah beralih ke pekerjaan yang perlu tenaga dan pemikiran ekstra.

• Jangan tergoda untuk lembur
Saat pekerjaan yang ditinggalkan sudah menumpuk, kita memang ada tanggung jawab yang harus segera diselesaikan. Tapi, jangan sampai kemudian kita mengambil jatah waktu di luar pekerjaan untuk menyelesaikan semua tugas itu. Ingat, masih ada keluarga dan kehidupan di luar sana yang juga menanti untuk mendapatkan perhatian ekstra. Selesaikan semua di kantor dengan memaksimalkan waktu yang ada. Karena itu, jangan tergoda untuk menyambi pekerjaan dengan yang lain sehingga semua beban kerja segera dapat tertangani dengan baik. Dengan cara ini, diharapkan suasana segar kala liburan tetap terjaga dan tidak mengurangi kualitas hubungan dengan keluarga dan relasi lain di luar jam kerja.

• Jangan sungkan minta bantuan
Meski memang sudah jadi tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan kita, tapi bila merasa keberatan, tak ada salahnya minta bantuan rekan kerja yang lain. Tentu, mintalah dengan baik-baik dan bantulah juga rekan kita saat ia membutuhkan. Ini sama sekali bukan berarti kita melempar tanggung jawab. Bukankah tolong-menolong bisa jadi sarana yang baik untuk memaksimalkan kerja bersama dalam sebuah tim?

Itu adalah hal-hal yang perlu dilakukan agar kita tidak merasa kecewa atau terbebani saat harus kembali bekerja sehabis liburan. Namun, menurut Kjerulf, sebenarnya jika kita masih merasakan hal tersebut, itu artinya kita masih kurang bahagia dengan pekerjaan. Padahal sebenarnya, jika kita bisa mendapatkan pekerjaan yang kita sukai, masalah semacam itu sudah pasti tak akan terjadi. Malah, bisa jadi kita selalu rindu untuk kembali bekerja. Karena sejatinya, bila kita bahagia dengan pekerjaan, maka hasil kerja akan memuaskan, dan karier pun akan lebih mudah berkembang.

Jadi, bagaimana dengan Anda? Masihkah sering merasa kecewa saat harus kembali masuk kerja? Jika ya.. cobalah temukan sisi menarik dari pekerjaan dan profesi Anda saat ini agar karier pun bisa maksimal.

Salam sukses luar biasa!

Sumber: http://www.andriewongso.com