Setiap detik, disadari ataupun tidak, kita memilih. Memilih untuk terus berjalan atau berhenti, memilih untuk menuntaskan atau menunda, dsb. Setiap pilihan ada konsekwensi dan prestasinya. Perasaan lelah, jenuh, dan bahkan sakit harus terbayar bagi mereka yang memiliki keinginan dan target tinggi. Sebaliknya bagi mereka yang merasa cukup dengan keadaannya saat itu, mereka membiarkan semua berjalan apa adanya, tanpa perlu lagi upaya untuk mendapatkan yang lebih. Itulah nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap pilihan.

Seringkali apa yang kita inginkan tidak seperti apa yang kita dapatkan. Boleh jadi upaya yang dilakukan masih belum optimal atau arah tujuannya belum fokus. Namun yang perlu kita yakini, apa-apa yang telah kita dapatkan itulah yang terbaik untuk kita saat ini. Menurut pepatah, “Semua akan terasa manis dan indah pada waktunya”. Mungkin sekarang belum saatnya. Tugas kita terus berupaya lebih keras untuk mendapatkan yang terbaik. Dalam proses perjalanan hidup, tidak perlu bimbang dan ragu karena kesuksesan adalah hak setiap orang yang benar-benar mau dan gigih memperjuangkannya. Terkadang kita mendapati orang lain sukses pada bidang yang dulu kita tinggalkan. Suatu contoh, dulu kita meninggalkan impian menjadi seorang penulis karena merasa lebih cocok menjadi fotografer, kemudian kita menjumpai banyak orang lain yang telah melahirkan buku-buku hebat dan sukses di jalannya, sedangkan pencapaian kita di bidang fotografer masih belum maksimal. Dari situlah kita perlu memupuk diri agar tidak putus asa. Kita pun pasti bisa sukses dengan menjaga sikap mental positif, upaya dan juga doa. Tidak peduli berapa banyak hambatan, rintangan, atau kegagalan yang menyertai. Dengan kesadaran seperti itu, maka tiada pilihan lain selain kita harus terus berjuang penuh totalitas. Kata-kata “Pilihan ada di tangan kita” seolah menjadi penentu bahwa keberhasilan atau kegagalan tergantung pada pilihan kita. Maka waktu, pikiran, energi dan sumber daya yang kita miliki harus terus tertuju pada pilihan yang kita yakini.

Berhenti dan menyerah bukanlah pilihan bagi seorang pemenang. Seorang pemenang tidak akan pernah menjadi pemenang sejati jika memutuskan untuk berhenti. Seorang pemenang pasti juga pernah mengalami jatuh, tetapi mereka dikenang bukan karena pernah jatuh, melainkan karena memilih untuk tidak menyerah, bangkit dan berjuang lagi hingga akhirnya berhasil meraih impian-impiannya.

Sumber: http://www.andriewongso.com