Dalam kesempitan, tersembunyi kesempatan. Sebuah ungkapan senada diungkap oleh ilmuwan ternama, Albert Einstein, “In the middle of difficulties, lying opportunities.” Hal ini sebenarnya cukup banyak kita jumpai di mana-mana. Orang yang tadinya terimpit masalah, belakangan malah mendapat banyak berkah. Orang yang tadinya biasa-biasa bahkan cenderung minus, malah menemukan banyak hal yang mampu membuatnya melaju terus.

Sayangnya, selalu saja banyak orang masih bertanya. Bahkan, lebih banyak yang ragu. Benarkah setelah banyak kesulitan benar-benar akan muncul kemudahan? Atau, ekstremnya, malah banyak yang mengatakan, seberapa tahan kita dalam menghadapi cobaan dan tantangan, sebelum benar-benar bisa menuai keberhasilan? Dan, berdasar pengalaman yang telah saya alami, di sinilah sebenarnya letak pembeda antara orang-orang yang sukses dengan orang yang gagal. Mereka yang sukses, mereka yang berani terus melaju, mereka yang tetap berjuang, mereka yang pantang menyerah, pada akhirnya benar-benar menuai hasil seperti yang didambakan.

“Kekuatan” pembeda itu terletak pada satu hal, yakni keluasan atau kelapangan. Saya teringat sebuah ungkapan yang sering saya dengar dari para leluhur dulu, kalau jadi orang, harus jembar segarane, jembar jagade, jembar pandelenge. Arti harfiah "jembar segarane" adalah luas hatinya, yakni dengan menjadi orang yang pemaaf. "Jembar jagade" artinya luas dunianya, mengandung makna luas pergaulan. Sedangkan "jembar pandelenge" artinya luas pandangannya, yang dimaksud agar kita meluaskan wawasan berpikir.

Luas atau lapang—yang dalam bahasa Jawa disebut dengan jembar—merupakan sifat dasar yang dapat mengundang banyak hal positif, terutama kala menghadapi berbagai ujian dan cobaan. Dengan selalu meluaskan pikiran, kita bisa selalu berpikir jernih di kala menghadapi aneka macam persoalan. Sebab, dengan pikiran yang luas, kadang akan muncul solusi out of the box dalam mengatasi berbagai persoalan.

Dengan melapangkan hati, kita juga akan menjadi pribadi yang adem ayem, karena setiap masalah dengan orang lain bisa terselesaikan tanpa melibatkan emosi yang mendalam. Dengan begitu, kala ada singgungan yang mungkin menyakiti perasaan, tanpa diminta, secara responsif kita bisa segera mencairkan suasana. Di sinilah kedewasaan dan kematangan diri akan menjadi pembeda, sehingga diri kita akan mampu bergerak dengan lebih leluasa, terutama saat menyangkut dalam hubungan pertemanan, bisnis, ataupun hal lainnya.

Sementara itu, dengan meluaskan pergaulan, jagad yang tak selebar daun kelor ini akan menjadikan kita bebas bergerak ke mana saja, masuk ke lingkungan apa saja, sehingga berbagai macam persoalan bisa segera diatasi bersama-sama.

Sehingga, dalam konteks jembar inilah, akan banyak muncul berbagai hal yang bisa kita jadikan “senjata pamungkas” kala benar-benar merasa “terdesak” dalam impitan aneka macam ujian dan cobaan. Selain itu, orang dengan keluasan dan kelapangan, biasanya juga akan lebih bisa menikmati hidup. Ibarat pepatah, banyak jalan menuju Roma, maka ketika satu jalan dirasa kurang berhasil, ia akan segera mencari jalan lain menuju tujuannya. Saat gagal, ia pun akan bangkit. Saat jatuh, ia pun akan bisa bangun segera. Bahkan, sering kali ketika ditanya, ia hanya akan berucap, yang lalu biarlah lupakan saja. Enteng. Sederhana. Bahkan, nyaris seperti tak pernah terjadi apa-apa. Orang-orang seperti ini adalah orang yang punya keluasan dan kelapangan yang sebenarnya.

Tentu, bagi beberapa orang, untuk menjadikan keluasan dan kelapangan dalam berbagai hal butuh dibiasakan. Bahkan, sering kali harus dipaksa. Namun, ketika kita sudah teruji dalam berbagai ujian dan tantangan, keluasan dan kelapangan itu akan muncul dengan sendirinya. Dan, ketika itu terjadi, semua halangan dan tantangan malah akan disyukuri, sebab dengan semua itu, kita malah dikuatkan, disuntik dengan vitamin yang akan membuat kita makin kuat menghadapi cobaan.

Mari, jadikan diri selalu jembar segarane, jembar jagade, jembar pandelenge. Dengan keluasan tersebut, akan membuat kita menjadi insan-insan luar biasa yang selalu siap menaklukkan badai kehidupan, sehingga benar-benar bisa menjadi pemenang kehidupan.

Salam sukses, luar biasa!!!

Sumber: http://www.andriewongso.com