Di dalam masyarakat, hingga saat ini, banyak sekali orang masih percaya mitos-mitos yang menyesatkan yang menghambat kesuksesan kita.

Enam mitos menyesatkan tersebut adalah:
1. Mitos pendidikan: “Saya tidak bisa sukses karena pendidikan saya rendah”.
2. Mitos nasib: “Biar berjuang bagaimana pun, saya tidak mungkin sukses karena nasib saya memang sudah begini dari sononya”.
3. Mitos kesehatan: “Saya merasa diri saya tidak kuat secara fisik”.
4. Mitos usia: “Ini pekerjaan untuk anak muda, saya terlalu tua untuk pekerjaan ini”.
5. Mitos gender: “Ya jelas saja bisa, dia kan perempuan, saya kan laki-laki,” atau sebaliknya.
6. Mitos shio: “Dia kan shio macan.. memang bisa sukses, saya kan shio babi,” dan lain sebagainya.

Jika mitos-mitos itu telah dijadikan pedoman hidup, maka nasib kita akan sulit berubah. Sikap mental negatif seperti di atas, jelas merupakan pengertian yang salah. Apalagi jika sudah masuk ke alam bawah sadar kita, maka akan membawa dampak sangat negatif dalam kehidupan kita secara menyeluruh. Membuat kita kalah dan gagal sebelum berjuang!

Saya sendiri, berangkat tanpa modal, tanpa uang, tanpa pendidikan formal yang memadai, tapi apa yang membuat atau membawa saya menuju pintu keberhasilan? Ide! Dan keyakinan bahwa saya bisa sukses. Bahwa saya berhak untuk sukses! Dengan pemahaman itu, muncul keberanian untuk mencoba.

Dari penolakan-penolakan dan melalui proses perjuangan yang luar biasa ulet, ulet, dan ulet, usaha itu baru bisa berkembang baik. Kegagalan dan penolakan adalah konsekuensi dari setiap keputusan yang kita ambil. Kita hanya punya dua pilihan, berhasil atau gagal. Kuncinya adalah action dan sikap mental yang positif. Sadari, di balik setiap kegagalan terdapat proses pendidikan, sebuah pelajaran untuk kita berbuat dan bertindak lebih bijak di kemudian hari.

Seperti kata-kata mutiara yang sering saya ucapkan: “Harga sebuah kegagalan dan kesuksesan bukan dinilai dari hasil akhir, tetapi dari proses perjuangannya”. Jika itu disadari oleh semua orang, maka tidak ada lagi yang namanya larut dalam frustasi, kecewa, depresi, apatis, kehilangan motivasi, apalagi putus asa.



TETAP MENJADI YANG TERBAIK. Memang bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Perlu motivasi yang kuat, komitmen pada tujuan, serta melewati proses latihan dalam praktek kehidupan yang nyata. Sebagai manusia yang mengerti, menyadari, dan dapat berpikir jernih, maka kita harus bisa dan berani menentukan sikap dengan segenap tenaga, waktu, dan pikiran untuk tetap mengembangkan diri semaksimal mungkin.

Ilmu untuk memelihara motivasi diri bisa dipelajari oleh siapa pun. Salah satu latihan yang paling mudah untuk menguatkan diri sendiri adalah melakukan self talk. Kita gali potensi-potensi positif dalam diri kita dengan melakkukan dialog dengan diri kita sendiri. Yakinkan bahwa diri kita memiliki kemapuan untuk sukses. Jika orang lain bisa sukses, kita pun mempunyai hak untuk sukses sama seperti mereka.

Keyakinan kepada Tuhan, serta doa dan praktik dalam kehidupan ini, merupakan upaya yang mampu memberikan kekuatan motivasi diri yang luar biasa.

Sikap mental lain yan perlu kita pelihara adalah menyadari bahwa sukses yang kita raih bukan hanya sekedar mengandalkan diri sendiri, selalu ada andil orang lain di dalamnya. Rendah hati adalah kata kuncinya, tetapi sebaliknya, tidak rendah diri pada saat mengalami kegagalan.

Dengan demikian, kita tidak hanya semakin dewasa dalam mengarungi kehidupan ini. Pastinya, kualitas kehidupan kita akan semakin baik, semakin sukses, yang pada akhirnya akan bermanfaat pula bagi orang lain. PASTIKAN menjadi yang terbaik! BE THE BEST!

Sumber: https://andriewongso.com