Bosan di pekerjaan sering menjadi keluhan yang kita jumpai sehari-hari. Bahkan, menurut sebuah penelitian yang dimuat di Washington Post Amerika, sekitar 55% pekerja di Amerika Serikat-yang notabene sebagai negara maju dengan sistem kerja yang lebih rapi dan teratur- merasa kurang pas dan mudah bosan dengan apa yang dikerjakan. Karena itu, bosan dengan dunia dan pekerjaan sehari-hari sebenarnya adalah hal yang wajar.

Namun, sudah pasti kita pun tak bisa membiarkan hal tersebut terus terjadi. Sebab, dengan bosan yang terus dipelihara dan cenderung dituruti, hampir bisa dipastikan kita tak akan dapat apa-apa. Bahkan, bisa jadi karier pun berhenti di situ-situ saja. Mengapa? Karena kebosanan yang dituruti akan mendorong kemalasan. Ujungnya, jika terus dilakukan, kita sendiri yang akan merugi. Karena itu, bosan di pekerjaan harus segera dicegah. Berikut beberapa hal yang bisa kita coba lakukan...

- Ciptakan kondisi yang menyenangkan untuk pikiran kita
Banyak hal yang berawal dari pikiran. Maka ketika merasa bosan terhadap sesuatu, cobalah untuk berpikir ulang, bagaimana dan apa yang bisa kita lakukan untuk menjadikan pikiran yang kurang menyenangkan teredam. Misalnya, kita merasa mengapa pekerjaan begitu-begitu saja? Ganti dengan pikiran, banyak hal yang bisa dilakukan orang lain berkat pekerjaan saya.
Contoh, sebagai bagian akunting yang melakukan tugas pencatatan keuangan sehari-hari. Jika merasa bosan, bayangkan bahwa Anda sedang mengerjakan "misi" penting yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Dengan peran Anda sebagai akunting, gajian bisa lebih tepat waktu, urusan keuangan menjadikan perusahaan lebih sehat dan maju. Akibatnya, pikiran Anda mengatakan, bahwa Anda mengemban misi penting yang sangat luar biasa bagi banyak orang.

- Bebaskan diri dari prasangka negatif
Cara lain yang juga biasa dianjurkan oleh banyak orang untuk menghadapi kebosanan adalah dengan mencoba menghindari asumsi dan prasangka yang negatif tentang apa yang kita kerjakan dan sekeliling kita. Tanpa sadar, bosan terjadi karena kita merasa respons yang diberikan terhadap apa yang kita kerjakan cenderung begitu-begitu saja. Bahkan, kemudian sering timbul iri hati melihat orang lain lebih dipandang prestasinya daripada kita. Hal tersebut kadang menimbulkan kebosanan yang berujung pada prasangka dan asumsi negatif.

Sumber: http://www.andriewongso.com