Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan pihaknya terus memacu industri hilir atsiri untuk menguasai riset inovasi teknologi produk dan proses produksi agar mampu mengikuti laju daur hidup produk atsiri yang sangat cepat.

Industri atsiri didorong untuk memperkuat aspek keberlanjutan (sustainability) dan ramah lingkungan sehingga bisa berdaya saing global dan memenuhi kebutuhan konsumen.

“Kami meminta Ogawa International dapat membuat semacam pusat riset atsiri hulu-hilir di Indonesia. Hal ini agar Ogawa dapat memperluas atau menghilirkan minyak atsiri di pabrik Karawang,” ungkapnya saat bertemu jajaran direksi Ogawa & Co., Ltd. di Tokyo, Jepang lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.

Di Karawang, lanjutnya, pabrik PT Ogawa Indonesia memiliki total kapasitas produksi sebesar 3.440 ton per tahun.

Menperin mengatakan Ogawa akan bekerja sama dengan perguruan tinggi seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam rangka kegiatan penelitian dan pengembangan bahan baku rasa dan wewangian (flavors and fragrances).

Pada tahun 2022-2027, secara bertahap Ogawa Indonesia disebut bakal melakukan investasi sebesar 7 juta dolar AS guna peningkatan kapasitas, optimasi teknologi, dan penerapan industri 4.0. Investasi tersebut dinilai akan menjadikan perusahaan tersebut sebagai hub di Asia untuk produksi flavor dan fragrance.

Seperti diketahui, industri atsiri merupakan salah satu prioritas nasional dalam pengembangan di sektor industri hulu agro.

Penguatan sektor industri atsiri perlu dilakukan di sektor hilir untuk produksi bahan baku atau bahan penolong bagi industri terkait, serta penguatan di sektor antara (intermediate) untuk mendukung pemenuhan kebutuhan bahan baku industri pengolahan atsiri.

“Terdapat empat komoditas utama minyak atsiri yang menjadi prioritas pengembangan sektor atsiri nasional, yaitu minyak nilam, minyak serai wangi, minyak cengkih, dan minyak pala,” kata Menperin.

President & CEO Ogawa & Co Ltd Yutaka Ogawa menyampaikan PT Ogawa Indonesia telah menerima manfaat dari teknologi penelitian dan pengembangan serta pengetahuan bidang manufaktur dari Ogawa Jepang yang memiliki pengalaman lebih dari 110 tahun di industri rasa dan wewangian.

“Ogawa berusaha untuk menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Ogawa sangat menghargai dan selalu menyambut bergabung dengan penelitian dan pengembangan kerja dengan pelanggan,” paparnya.

Representative President Director PT Ogawa Indonesia, Takashi Hamaguchi mengatakan bahwa pihaknya berperan sebagai lokasi manufaktur utama produksi rasa dan wewangian ke pasar Asia dan memasok bahan-bahan yang berasal dari Asia Tenggara.

“PT Ogawa Indonesia menyediakan sejumlah besar bahan alami yang tumbuh di Asia Tenggara untuk grup Ogawa,” ucap Takashi.

Bahkan, sebutnya, banyak produk dari PT Ogawa Indonesia telah mendapatkan sertifikasi halal menimbang perusahaan tersebut telah memperoleh sertifikat Halal Assurance System (HAS) pada tahun 2010 dan sudah mempunyai sertifikasi Sistem Jaminan Halal (SJH).

Sumber: https://www.antaranews.com