Peningkatan indeks keyakinan konsumen (IKK) pada September 2021 menjadi momentum pemulihan bagi industri fast moving consumer goods (FMCG).

Produsen kosmetik PT Mandom Indonesia Tbk. (TCID) menyatakan pemulihan permintaan perlahan mulai tampak setelah pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) beberapa waktu lalu.

Namun, Sekretaris Perusahaan Mandom, Alia Risyamaya Dewi mengakui perbaikannya memang belum signifikan.

"Secara month-to-month based, ada perbaikan walaupun belum signifikan, karena pasca PPKM memang [penjualan] mulai membaik," katanya kepada Bisnis, Rabu (13/10/2021).

Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat terjadi pebaikan IKK dari 77,3 pada Agustus menjadi 95,5 pada September 2021.

Namun demikian, proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi, stagnan di angka 75 persen dengan proporsi yang ditabung sebesar 14,1 persen.

Adapun, produsen kosmetik dengan sejumlah merek seperti Gatsby dan Pixy ini pada 2021 mulai fokus membidik segmen perawatan kulit atau skincare yang permintaannya cukup tinggi pada masa pandemi. Perseroan telah merilis sejumlah produk baru, salah satunya Pixy Glowssentials.

Di sisi lain, Alia mengakui harga bahan baku yang terus berfluktuasi, seperti crude palm oil (CPO) menjadi tantangan bagi perseroan untuk efisiensi produksi.

"Harga bahan baku memang ada kenaikan, tetapi terkait CPO masih bisa terkendali di kami," ujarnya.

Ketua Umum Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Sancoyo Antarikso menambahkan, industri kecantikan dan perawatan pribadi secara umum tumbuh lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu, terutama setelah pemulihan gelombang Covid-19 terbaru di Indonesia.

Sancoyo mengatakan untuk dapat terus tumbuh di masa pemulihan, pelaku usaha harus fokus pada inovasi yang relevan kepada konsumen dan memberikan pengalaman berbelanja yang menarik. Selain itu, dia juga mendorong industri untuk mencari peluang di kota-kota sekunder dan daerah pedesaan.

Sementara itu, kenaikan harga bahan baku, termasuk CPO, lanjut Sancoyo, sejauh ini telah mendorong pelaku usaha untuk melakukan efisiensi di semua lini.

"Jika pelaku usaha kecantikan dan perawatan pribadi tetap fokus berinovasi, pertumbuhan dapat terus terjadi. Namun tentu hal ini juga akan dipengaruhi oleh mobilitas dan kasus Covid-19," ujarnya.

Sumber : https://ekonomi.bisnis.com