Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa tengah terpaan Covid-19, sektor industri tahun lalu menjadi penyumbang PDB terbesar yaitu 19,86 persen, yang mana industri pengolahan nonmigas menyumbang 17,9 persen.
Untuk tahun ini, pertumbuhan industri manufaktur diperkirakan kembali positif. Seluruh subsektor manufaktur akan kembali bergairah. Dengan asumsi pandemi sudah bisa dikendalikan dan aktivitas ekonomi sudah bisa kembali pulih.
"Kami memproyeksikan pertumbuhan industri manufaktur pada 2021 akan tumbuh hampir 4 persen atau 3,95 persen. Optimisme tersebut sejalan dengan investasi di industri pengolahan nonmigas yang masih tumbuh positif pada 2020," katanya, Selasa (12/1/2020).
Agus menyebut dari sisi nilai investasi sektor industri periode Januari-September lalu meningkat 37 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. Peningkatan nilai investasi ini juga dipicu dari komitmen relokasi beberapa perusahaan industri di berbagai negara.
Selaras dengan hal itu, Agus menilai aktivitas industri manufaktur menunjukkan kinerja yang gemilang pada dua bulan terakhir 2020. Geliat industri manufaktur dalam negeri terus bangkit di tengah pandemi dan menembus fase ekspansif.
Hal tersebut tecermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Desember 2020 yang tercatat di level 51,3 atau naik dibanding capaian bulan sebelumnya yang berada di posisi 50,6.
"Nilai ini merupakan capaian tertinggi selama sepuluh bulan terakhir atau sejak bulan Maret, saat Indonesia dinyatakan mengalami pandemi Covid-19," ujarnya.
Sumber: https://ekonomi.bisnis.com