S&P Global mencatat, Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Desember 2023 berada di level 52,5. Angka ini meningkat 0,5 poin jika dibandingkan dengan capaian November 2023 yang berada pada level 51,7.
PMI Manufaktur ini juga naik mencapai posisi tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Ini menunjukkan bahwa kondisi sektor manufaktur terus membaik pada kisaran tercepat sejak bulan September 2023. Hal ini juga memperpanjang periode ekspansi sektor manufaktur saat ini menjadi 28 bulan.
Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence, Jingyi Pan mengatakan, PMI Manufaktur pada periode laporan juga menunjukkan bahwa sektor manufaktur Indonesia menutup kuartal terakhir pada tahun ini dengan catatan positif karena permintaan baru yang akan datang dan output keduanya mengalami ekspansi pada tingkat solid.
Dalam laporannya, pesanan baru yang meningkat pada Desember 2023 ini didukung oleh perbaikan kondisi permintaan dan ekspansi lebih pada basis pelanggan.
Terlebih lagi, laju pertumbuhan pesanan baru merupakan yang tercepat sejak September 2023 dan solid secara keseluruhan. Di sisi lain, permintaan asing juga sedikit membaik untuk pertama kali dalam tiga bulan.
"Hal ini memperkuat aktivitas pembelian dan mendorong kenaikan berkelanjutan pada ketenagakerjaan di seluruh sektor produksi barang, mendukung perbaikan lebih jauh pada aktivitas perekonomian," ujar Jingyi Pan dalam keterangan resminya, Selasa (2/1).
Menurutnya, indikator PMI kedepannya termasuk indeks penumpukan pekerjaan dan output masa mendatang juga menunjukkan tren positif.
Keseluruhan sentimen di sektor manufaktur Indonesia kembali membaik pada periode survei terkini lantaran perusahaan terus bertumbuh berharap bahwa penjualan terus berkembang pada tahun 2024. Meski masih di bawah rata-rata jangka panjang, tingkat optimisme merupakan tertinggi kedua dalam rekor sejak Oktober 2022.
"Keseluruhan kepercayaan diri bisnis naik ke posisi tertinggi kedua dalam kurun waktu satu tahun, sementara sedikit akumulasi penumpukan pekerjaan menggambarkan perbaikan kondisi permintaan," katanya.
Terakhir, Jingyi bilang, meski tingkat inflasi kenaikan harga naik pada Desember 2023, namun masih di bawah rata-rata yang menunjukkan tidak adanya tekanan harga.
Sumber: https://industri.kontan.co.id