Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza meminta para pengelola kawasan industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam agar bersiap rebut peluang apabila terjadi relokasi pabrik dari China ke Indonesia, menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

Hal itu disampaikan Wamenperin ketika berdialog bersama para pengelola kawasan industri di Kawasan Industri Batamindo, Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Jumat (17/1/2025). Kunjungan itu juga guna melihat kesiapan 19 kawasan industri yang memungkinkan sebagai tujuan relokasi pabrik asal China.

Menurut Wamen Faisol, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi tujuan relokasi di saat Presiden Trump berencana menetapkan hambatan tarif (barrier tariffs) impor baru untuk seluruh produk yang berasal dari Negeri Tirai Bambu.

"Hal ini ditangkap oleh para pelaku usaha di RRT sebagai sebuah hambatan untuk melakukan ekspor langsung dari RRT ke AS. Mereka melihat kemungkinan berusaha dengan mencari lokasi-lokasi baru terutama di kawasan ASEAN, dan merelokasi pabriknya agar bisa langsung melakukan ekspor dari negara-negara produksi," kata Wamen Faisol.

Industri kretek sebagai komoditas strategis nasional menghadapi tantangan serius, terutama dari gerakan anti-tembakau yang semakin masif.

Ketua Umum Masyarakat Pemangku Kretek Indonesia (MPKI), Homaidi, menilai bahwa tekanan tersebut bahkan datang dari regulasi dalam negeri yang dapat membahayakan kelangsungan industri kretek.  

Menurut Homaidi, intervensi dalam bentuk legislasi seperti Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 (PP 28/2024) mengenai pengamanan zat adiktif, termasuk rancangan aturan turunannya, mengancam kedaulatan petani tembakau dan cengkeh serta industri kretek nasional.

"Pemerintah ditekan untuk mengaksesi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) yang merupakan representasi kekuatan global yang merongrong kedaulatan bangsa," ujar Homaidi dalam keterangannya, Selasa (14/1/2025).

Homaidi menyoroti bahwa PP 28/2024 mengatur pembatasan tar dan nikotin, pelarangan bahan tambahan, serta penyeragaman kemasan yang tidak sesuai dengan karakteristik produk kretek Indonesia.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan kinerja ekspor Indonesia masih ditopang oleh industri pengolahan (manufaktur).

Dikatakan dia, hal tersebut dapat dilihat dari capaian nilai ekspor nasional sepanjang tahun 2024, yang menyatakan kinerja ekspor industri pengolahan nonmigas sebesar 196,54 miliar dolar AS atau memberikan andil 74,25 persen dari total nilai ekspor nasional yang mencapai 264,70 miliar dolar AS.

"Artinya, sektor industri manufaktur kita konsisten menjadi kontributor tertinggi pada kinerja ekspor Indonesia. Apalagi, di tengah kondisi ekonomi dan politik global yang tidak menentu, pelaku industri nasional tetap agresif menembus pasar ekspor ke berbagai negara," kata Menperin di Jakarta, Kamis.

Ia menyampaikan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor industri pengolahan nonmigas pada tahun 2024 naik 5,33 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year), dengan kinerja positif ini, industri manufaktur turut memberikan peran terhadap capaian nilai surplus neraca perdagangan sebesar 31,04 miliar dolar AS pada periode tersebut.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berharap harga gas industri yang disubsidi melalui Program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) tetap di angka 6 dolar AS per million british thermal unit (MMBTU).

"Kami tetap berharap bahwa harga gas untuk industri tetap di harga 6 dolar AS dan suplainya lancar," ujar Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif ditemui di Jakarta, Senin (13/1).

Lebih lanjut, dia menyatakan apabila merujuk pada riset yang sudah ada, terdapat korelasi yang negatif antara kebijakan HGBT dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) maupun Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur.

Dia menjelaskan apabila harga dari subsidi industri dinaikkan, hal tersebut akan berimbas tak baik pada angka pertumbuhan sektor manufaktur Indonesia, dan berlaku sebaliknya.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, industri makanan dan minuman (mamin) dalam negeri tengah diminati oleh investor mengingat sektor itu memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika dalam acara Lokakarya Nasional Tractions di Jakarta, Rabu, menyatakan, bukti sektor tersebut tengah diminati, dapat dilihat dari realisasi investasi industri mamin pada triwulan III 2024 mencapai Rp30,23 triliun.

"Investasi sektor industri makanan dan minuman juga masih bertumbuh dan diminati oleh investor," kata dia.

Pihaknya mencatat sektor tersebut turut memberikan kontribusi 40,17 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas, dan 6,90 persen terhadap PDB nasional. Selain itu pada periode itu juga industri mamin tumbuh positif sebesar 5,82 persen.

American & Efird (A&E), produsen benang garmen asal Amerika Serikat, memperkuat jejaknya di Indonesia dengan rencana ekspansi kapasitas produksi dua kali lipat.

Pabrikan benang A&E Indonesia telah hadir sejak 2018 yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Tengah dengan nama PT Benang Amefird Indonesia (BAI).

Presiden A&E Chris Alt mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi jaringan produksi dan pasar yang sangat penting bagi perusahaan. Untuk itu, awal tahun ini dirinya turun gunung untuk mengarahkan strategi pengembangan.

“Kami membangun tim di sini, kami mengorganisir untuk mengambil langkah berikutnya ke negara ini. Dan kenapa Indonesia? Ini adalah pasar yang sangat penting, yang telah kami hadapi selama ini,” kata Chris saat ditemui usai rapat kerja di Intercontinental Hotel Bandung, Jumat (10/1/2025).

Menurutnya, Indonesia bukan hanya pasar yang potensial untuk produk pakaian, tetapi juga memiliki posisi strategis di Asia, mengingat banyaknya volume ekspor pakaian ke AS.