Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan bahwa pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi kunci utama dalam memperkuat struktur industri manufaktur nasional. Hal ini disampaikan pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.
Menurut Agus, kebijakan TKDN tidak hanya mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan industri komponen lokal.
“Kami yakini penggunaan lokal konten atau TKDN itu akan memperkuat struktur biaya, selain mengurangi ketergantungan kita terhadap impor, dan membuka peluang bagi berkembangnya industri komponen dalam negeri,” tegasnya di ICE BSD, Kamis (24/7/2025).
Dia menekankan, pemerintah tetap berkomitmen memperkuat sinergi antara pelaku usaha dan industri pendukung untuk menciptakan fondasi industri yang lebih tangguh dan berdaulat.
“Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, pemerintah akan memperkuat kebijakan yang bertujuan meningkatkan motivasi penggunaan komponen dalam negeri pada proses produksi,” ujarnya.
Di tengah transformasi global menuju kendaraan rendah emisi, Agus mendorong industri otomotif Indonesia untuk terus berinovasi, mendiversifikasi model produksi, dan memperluas pasar ekspor.
“Produksi industri otomotif Indonesia kami harapkan terus meningkatkan inovasi, diversifikasi model produksi, dan juga memperluas lini produksi, sekaligus meningkatkan kehadiran produk Indonesia di pasar global,” ucapnya.
Agus memaparkan, berdasarkan data World Bank nilai tambah industri manufaktur Indonesia (Manufacturing Value Added/MVA) mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni 255,96 miliar dolar AS pada 2023.
Angka ini jauh di atas rata-rata global yang sebesar 78,73 miliar AS dan menempatkan Indonesia sebagai nomor 1 di ASEAN, bahkan dua kali lipat lebih tinggi dari Thailand.
“Ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia, menempatkan Indonesia pada posisi ke-12 besar di dunia, dalam pencatatan nilai tambah di manufaktur,” ucapnya.
Sumber: https://tirto.id