Tingginya permintaan pasar global terhadap mobil listrik dinilai tidak melulu menjadi preseden baik bagi negara penyedia bahan baku terbesar seperti Indonesia.

Indonesia dinilai harus antisipatif terhadap lonjakan permintaan mobil listrik di pasar dunia tersebut karena tren itu diprediksi tidak akan diimbangi dengan suplai yang memadai.

Mengutip pemberitaan Bisnis, total penjualan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) global pada 2021 tumbuh berlipat dari tahun sebelumnya, yakni mencapai 6,3 juta unit.

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal memperkirakan lonjakan permintaan mobil listrik akan terus berlanjut. Terutama, diakselerasi oleh pemberian insentif mobil listrik di sejumlah negara.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) pada kuartal I 2022 tumbuh 9,86 persen secara year on year (yoy), yang menunjukkan tren pemulihan ekonomi Indonesia terus menguat.

“Sektor ILMATE merupakan kelompok industri manufaktur yang berperan penting pada pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB),” kata Sekretaris Direktorat Jenderal ILMATE Kemenperin M Arifin lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kemenperin, pada kuartal I 2022 sektor ILMATE memberikan kontribusi sebesar 4,19 persen terhadap PDB nasional dan sebesar 24,19 persen terhadap PDB industri nonmigas.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut industri farmasi Indonesia berpotensi meraup pendapatan US$32 miliar atau sekitar Rp400 triliun per tahun.

Budi mengatakan potensi tersebut dihitung berdasarkan uang yang dikeluarkan orang Indonesia untuk membeli obat-obatan dalam setahun, dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita per tahun.

"Spending per kapita per bulan orang Indonesia US$112, yang dikeluarkan untuk membeli obat-obatan sekitar 40-50 persen," kata Budi di acara peresmian pabrik BBO Kimia Farma di Cikarang, Kamis (2/6/2022).

Dengan perhitungan bahwa pengeluaran per kapita per tahun tersebut sebanyak 40 persen untuk membeli obat, maka ada potensi revenue sebanyak US$32 miliar atau sekitar Rp400 triliun per tahun yang bisa diraup industri farmasi.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Dody Widodo mengapresiasi penggunaan produk nasional dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang dimotori Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

"Menteri PUPR salah satu yang paling berkomitmen untuk penggunaan produk dalam negeri. Bahkan beliau menteri pertama yang melarang produk impor digunakan dalam proyek pemerintah. Kami sangat apresiasi dan hormat," kata Dody kepada Antara di Jakarta, Jumat.

Dody menyampaikan Kementerian PUPR selalu mempercayakan proyek infrastruktur kepada produk dalam negeri dengan tetap mengutamakan kualitas dan memenuhi standar keselamatan.

Menurut Dody, diperlukan keberpihakan dan dukungan terhadap produk-produk dalam negeri, terlebih untuk proyek-proyek yang dibiayai oleh pemerintah.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bertemu perwakilan dua perusahaan Jerman. Pertemuan membahas peluang kerja sama pengembangan industri hilirisasi serta energi baru terbarukan (EBT) di Tanah Air.

Agus mengunjungi perusahaan Ecogreen Oleochemicals, yaitu industri produsen fatty acid dan produk-produk lain hasil hilirisasi kelapa sawit. Produk yang dihasilkan perusahaan ini digunakan oleh industri lain untuk bahan baku untuk produk deterjen, komponen perawatan kulit dan kosmetik, bahan kimia pertanian, industri tekstil, industri percetakan, industri makanan, dan obat-obatan.

"Hilirisasi mampu meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa sawit. Kami melihat teknologi yang digunakan oleh Ecogreen Oleochemical dapat mendukung hilirisasi industri di Indonesia. Karenanya kami berdialog dengan Ecogreen Oleochemical untuk membuka peluang tersebut," ujar Agus di Berlin, dikutip Sabtu (28/5/2022).

Pertemuan tahunan World Economic Forum dimanfaatkan Pemerintah Indonesia untuk melakukan diskusi dengan para perwakilan ekonomi dunia dan investor-investor potensial. Sejumlah isu dipaparkan dalam forum tersebut, antara lain terkait upaya penumbuhan ekonomi Indonesia, green energy, pengendalian pandemi Covid-19, dan upaya pemulihan ekonomi nasional.

Ekonomi Indonesia tumbuh mencapai 5,01% pada triwulan I-2002. Pada periode yang sama, sektor industri manufaktur dapat melampaui angka tersebut dengan tumbuh sebesar 5.47%, meskipun di tengah situasi ekonomi global yang tidak menentu akibat pandemi Covid-19.

Pertumbuhan industri manufaktur pada triwulan I-2022 didukung oleh kebijakan hilirisasi yang dilakukan pemerintah, sehingga peningkatan Manufacturing Value Added (MVA) berjalan dengan baik. “Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia terus meningkatkan Manufacturing Value Added (MVA) untuk basis produksi manufakturnya,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pembukaan paviliun Indonesia pada World Economic Forum 2022 di Davos, Swiss, Senin (23/5) waktu setempat.