Industri manufaktur berhasil lolos dari tekanan geopolitik global di tengah pemulihan pascapandemi pada semester I/2022. Tetapi, butuh strategi yang tak kalah jitu yang harus disiapkan untuk paruh kedua 2022.
Badan Pusat Statistik mencatat seluruh sektor di industri manufaktur mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I/2022. Manufaktur perkapalan menjadi sektor dengan kinerja paling impresif.
Nilai ekspor sektor tersebut pada paruh pertama 2022 tumbuh pesat hingga 1.209,76 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dengan nilai US$590 juta.
Di belakangnya, menyusul industri bahan kimia anorganik dengan pertumbuhan mencapai 117,1 persen year on year (yoy). Nilai ekspor sektor itu pada semester I/2022 mencapai US$1,44 miliar.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis industri nasional dapat terus tumbuh dan menguat setelah menghadapi badai pandemi COVID-19 yang teruji mampu dilampaui.
"Ke depan ini kita optimistis bahwa industri nasional ini akan terus tumbuh dan kita mampu memperkuat dalam artian dengan kekuatan nasional ini untuk mendukung industri nasionalnya," kata Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazir pada webinar "Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahan Geopolitik Global Pasca Pandemi," Selasa.
Taufiek memaparkan ekonomi Indonesia mulai tumbuh dan stabil, yang artinya industri nasional juga sudah menguat.
"Artinya kekuatan kita untuk menghadapi berbagai gejolak ini sudah teruji dan kita bisa bertahan," kata Taufik.
Daya tahan industri manufaktur Indonesia perlu diukur di tengah pelbagai persoalan seperti perubahan situasi geopolitik dan ancaman resesi.
Tentunya, indikator daya tahan tersebut bisa diukur dari sepak terjang industri manufaktur Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir. Terutama, pada masa-masa paling berat saat pandemi Covid-19 melanda.
Mengacu kepada data historis Kementerian Perindustrian (Kemenperin), output industri manufaktur Indonesia konsisten mengalami kenaikan dalam kurun 5 tahun terakhir.
Dalam pemaparan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier, di acara Mid-Year Economic Outlook 2022 yang diselenggarakan Bisnis Indonesia, kenaikan tertinggi justru diraup pada masa pandemi periode 2020-2021.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Dody Widodo menyebut produk tekstil dari Indonesia memiliki peluang untuk memenuhi kebutuhan sandang dunia di tengah situasi krisis global.
"Sekarang ada (krisis) perang Ukraina, pasca-pandemi, itu ada peluang besar, itu peluang perlu kita ambil untuk bisa memenuhi kebutuhan sandang dunia," kata Sekjen Kemenperin Dody Widodo di Politeknik STT Tekstil Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Sejauh ini, menurutnya, sektor tekstil menyumbang sekitar 12,5 persen pada pertumbuhan ekonomi Tanah Air. Pertumbuhan itu, lanjutnya, didukung dari ekspor yang sangat besar.
Namun, kata dia, pasca-pandemi ini kebutuhan tekstil untuk dalam negeri masih cukup besar, sehingga untuk membuat tekstil Indonesia bisa memenuhi sandang dunia perlu dilakukan secara paralel.
Produk suku cadang otomotif Indonesia meraup potensi transaksi hingga US$4,07 juta dalam pameran bergengsi Expo INA PAACE Automechanika Mexico 2022 di Mexico City pada 13-15 Juli 2022.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Meksiko Cheppy T. Wartono menilai pameran ini dapat mengenalkan produk suku cadang Indonesia ke pasar Meksiko.
"Produk Indonesia memiliki kualitas yang dapat diandalkan dan harga yang kompetitif sehingga dapat bersaing dengan produk dari negara lain," kata ujar Cheppy lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (2/8/2022).
Dia berharap produk suku cadang Indonesia dapat menembus pasar otomotif Meksiko dan Amerika Latin yang persaingannya sangat ketat. Perdagangan produk suku cadang di Meksiko merupakan salah satu yang terbesar di dunia, mencapai US$40 miliar.
Pemerintah memiliki sejumlah strategi untuk meningkatkan daya saing industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia di tengah ancaman resesi ekonomi Amerika Serikat (AS).
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo mengatakan pemerintah memiliki delapan strategi terkait dengan upaya peningkatan daya saing industri TPT.
Pertama, substitusi impor dengan besaran 35 persen. Substitusi impor tersebut diharapkan mampu mendorong peningkatan utilisasi industri yang sudah beroperasi.
Kedua, perbaikan rantai pasok bahan baku. Ketiga, penerapan Harga Gas Bumi Tertentu untuk industri.
Termasuk, industri hulu tekstil. Keempat, pengendalian impor.
Page 81 of 136