Industri alas kaki sempat mengalami penurunan permintaan dalam negeri akibat meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron.

Firman Bakrie, Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mengatakan pada akhir Januari hingga awal Februari 2022, terjadi penurunan utilitas kapasitas produksi cukup dalam sekitar 40 persen karena permintaan yang sepi.

"Omicron cukup berdampak ke kinerja industri kami. Malmal sepi, kemduian omsetnya menurun, kemarin sempat terjadi order yang di-hold dulu," kata Firman kepada Bisnis, Selasa (1/3/2022).

Sektor industri dapat menjadi salah kunci akselerasi pemulihan ekonomi di Indonesia pada 2022 kendati lonjakan kasus Covid-19 dapat mempengaruhi target pertumbuhan ekonomi.

Sektor industri yang diizinkan untuk terus beroperasi sepanjang memperketat protokol kesehatan dapat turut memutarkan roda perekonomian, baik di pusat dan daerah.

Ekonom senior dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah Redjalam berharap pemerintah tetap memberi ruang bagi perekonomian untuk tetap bergerak dan masyarakat tetap dapat beraktivitas.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bertekad  terus mengakselerasi program substitusi impor dengan menginisiasi berbagai kebijakan strategis, salah satunya melalui pelayanan jasa industri yang selama ini dilakukan oleh Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI).

“Kami telah menargetkan program subtitusi impor sebesar 35 persen hingga tahun 2022. Di tengah dampak kondisi pandemi saat ini, kami masih optimistis penguatan industri dalam negeri tetap berjalan untuk mencapai target tersebut,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.

Menperin menyebutkan sejumlah upaya yang telah dijalankan, antara lain memacu kontribusi industri dalam negeri dalam setiap rantai nilai konsumsi pasar domestik, baik dari sektor hulu untuk bahan baku dan bahan penolong hingga produk-produk jadi yang langsung dikonsumsi masyarakat.

Industri komponen bangunan seperti semen, keramik, dan produk pengolahan bahan ditargetkan tumbuh 5,1 persen pada tahun ini.

Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam Kementerian Perindustrian Wiwiek Pudjiastuti mengatakan realisasi pertumbuhan pada tahun lalu sebesar 0,89 persen. Angka tersebut meleset dari target pertumbuhan 2021 sebesar 2,79 persen, ditengarai karena pemulihan ekonomi yang masih terkendala pembatasan ketat pada tahun lalu.

"Proyeksi pertumbuhan 2022 sebesar 5,1 persen dengan tantangan pandemi yang belum berakhir," kata Wiwiek kepada Bisnis, baru-baru ini.

Kinerja ini erat kaitannya dengan situasi akibat pandemi Covid-19. Karena itu, tingkat vaksinasi dosis kedua dan booster yang terus meluas diharapkan mampu mengatasi kondisi pandemi di dalam negeri sehingga pemulihan ekonomi bisa terus dipacu.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah Indonesia sangat serius untuk melakukan transformasi menuju energi baru terbarukan, salah satunya dengan menggencarkan ekosistem kendaraan listrik.

Jokowi mengatakan Indonesia dapat mencapai target pada 2020 untuk emisi karbon berada di angka 29 persen, kemudian pada 2060 Indonesia akan masuk ke emisi nol (net zero carbon).

Dengan didukung ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir, dia berharap Indonesia mampu merajai dan menjadi produsen kendaraan listrik.

“Kami targetkan pada 2025 sebanyak 2 juta kendaraan listrik bisa digunakan masyarakat Indonesia serta selanjutnya, akan menuju pasar ekspor,” kata Jokowi dalam Peluncuran Ekosistem Kendaraan Listrik, dikutip melalui laman Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (22/2/2022).

Industri otomotif Indonesia sempat terkena pukulan keras oleh pandemi virus Corona (COVID-19). Namun Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut sektor tersebut sudah pulih.

Agus menjelaskan industri otomotif nasional saat ini di Indonesia terdapat 21 perusahaan yang kapasitas produksinya 2,35 juta unit per tahun. Sektor industri ini mencatatkan pertumbuhan cukup signifikan sepanjang 2021.

"Industri alat angkutan, otomotif ini tumbuh luar biasa pada tahun 2021 mencapai pertumbuhan 2 digit, yaitu 17,82%," katanya dikutip dari saluran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/2/2022).

Dia menjelaskan utilisasi atau kapasitas produksi yang digunakan di sektor industri manufaktur, termasuk otomotif sebelum pandemi COVID-19 sekitar 65% sampai 70%, lalu anjlok ke 25-35% saat virus Corona merebak. Kini kondisinya mulai pulih.