Kinerja Lapangan usaha (LU) industri pengolahan pada kuartal II 2023 meningkat dan berada pada fase ekspansi. Bank Indonesia (BI) mencatat berdasarkan data Prompt Manufacturing Index (PMI-BI) kuartal II 2023 sebesar 52,39%, lebih tinggi dari 50,75% pada kuartal sebelumnya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menerangkan peningkatan itu terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI-BI terutama Volume Produksi, Volume Pesanan, dan Volume Persediaan Barang Jadi yang berada dalam fase ekspansi (indeks>50).

"Berdasarkan Sublapangan Usaha (SubLU), peningkatan terjadi pada mayoritas SubLU, dengan indeks tertinggi terjadi pada Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki, diikuti Industri Mesin dan Perlengkapan, Industri Barang Galian Bukan Logam, serta Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/7/2023).

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menawarkan kerja sama di sektor farmasi dengan Republik Rakyat China (RRC) saat bertandang ke negeri Tirai Bambu tersebut.

Tawaran tersebut diajukan Agus saat mengikuti rangkaian acara China-Asean Forum on Emerging Industries 2023 pada 3 hingga 6 Juli 2023.

Agus menyebutkan, saat ini industri farmasi Indonesia masih mengandalkan bahan baku dari produk impor dikarenakan bahan baku obat dalam negeri belum dieksplorasi secara lebih mendalam.

Dalam hal ini, Politisi Partai Golkar tersebut mengharapkan adanya pengembangan investasi dari RRT atas bahan baku obat selain paracetamol.

Negeri Tirai Bambu tengah didera kelesuan sektor manufaktur sejak April lalu, tergambarkan dariskor purchasing manager’s index atau PMI yang terpantau kontraksi. Meskipun demikian, data ekspor Indonesia ke negara tersebut justru tercatat moncer.

Pada Juni 2023, S&P Global mencatat skor purchasing manager’s index (PMI) manufaktur China sebesar 49 poin atau berada di level kontraksi. Angka ini cukup jauh dibandingkan Indonesia yang capai angka 52,5.

Sebagai gambaran, PMI menggunakan angka 50 untuk netral. Nilai di atas garis tengah ini menunjukkan ekspansi. Sedangkan sebaliknya, saat indeks di bawah nilai 50 terjadi perlambatan atau kontraksi.

Bulan sebelumnya, Mei 2023 manufaktur China juga dalam keadaan kontraksi tercatat pada angka 48,8. Sedangkan Indonesia masih mengalami level ekspansi meskipun tipis pada angka 50,3.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meningkatkan daya saing industri kecil dan menengah (IKM) bidang logam dengan memfasilitasi mereka agar bisa bermitra dengan industri besar.

Langkah tersebut dilakukan melalui temu bisnis untuk Fasilitasi Kemitraan IKM Logam dengan Industri Besar di Solo Raya, Jawa Tengah, pada 4-5 Juli 2023 lalu.

“Temu bisnis ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menegah (Kemenkop UKM), Kementerian Perindustrian, dan Kementerian BUMN tentang Kemitraan Koperasi, UMKM/IKM dalam Rantai Pasok BUMN yang ditandatangani pada 3 September 2021 lalu,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Kementerian Perindustrian bertekad mengembangkan pendidikan vokasi sebagai praktik terbaik (best practice) melalui kemitraan yang link and match antara dunia pendidikan dengan dunia industri. Upaya ini diterapkan di seluruh unit pendidikan vokasi milik Kemenperin, yang meliputi 11 Politeknik, dua Akademi Komunitas, enam SMK-SMTI, dan tiga SMK-SMAK.

“Sebagai unit pendidikan dan pelatihan vokasi, satuan kerja Kemenperin memiliki peran sebagai pusat penyedia tenaga kerja industri yang kompeten,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan di Jakarta, Senin (10/7).

Kepala BPSDMI mengemukakan, unit pendidikan vokasi Kemenperin yang berlokasi di Padang siap untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten. “Kamu terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas satuan kerja pendidikan dan pelatihan vokasi Kemenperin di seluruh Indonesia, termasuk Padang,” tuturnya.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuka suara terkait usulan antidumping produk China yang diusulkan oleh pengusaha industri keramik.

Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Ignatius Warsito menyebutkan Kemenperin dalam hal ini mendukung usulan kebijakan antidumping untuk produk yang berasal dari China tersebut.

“Terkait usulan antidumping, Kemenperin dukung dan masih dalam proses studi,” tutur Warsito kepada Bisnis pada Selasa (4/7/2023).

Sebelumnya, Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) mengeluhkan banjirnya pasar domestik Indonesia dengan produk keramik asal China hingga menyebabkan utilitas industri keramik dalam negeri menyusut.