Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif menyampaikan bahwa Indeks Kepercayaan Industri (IKI) mencapai 52,32 pada Februari 2023 atau meningkat 0,78 poin dibandingkan Januari 2023.
Angka tersebut menunjukkan bahwa sektor industri nasional masih berada di level ekspansi, yang disumbang oleh 16 subsektor industri dengan proporsi kontribusi terhadap PDB industri pengolahan non migas sebesar 87,7 persen.
"Angka IKI yang konsisten meningkat dalam empat bulan terakhir menandakan bahwa prospek industri pengolahan dalam negeri untuk tumbuh lebih baik pada 2023 terus terjaga meski perlambatan pertumbuhan perekonomian global diprediksi masih akan berlanjut pada 2023," kata Febri dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Januari 2023 yang ekspansif menjadi bukti perekonomian Indonesia tidak sedang dalam perlemahan yang berarti.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menurutnya, pelemahan ekonomi bisa dilihat dari PMI manufaktur, sehingga Indonesia yang pada Januari 2023 berada pada angka 51,3 tidak termasuk mengalami perlemahan ekonomi.
“Kita lihat dari sisi global, negara-negara maju ditunjukkan dengan perlemahan ekonomi yang terlihat dari PMI manufakturnya yang melemah,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN kita dikutip dari laman Youtube Kementerian Keuangan pada Rabu (22/2/2023).
Kementerian Perindustrian menyampaikan bahwa digitalisasi merupakan kunci bagi industri makanan dan minuman (mamin) dapat menerapkan prinsip keberlanjutan yang sejalan dengan cita-cita penerapan industri 4.0.
"Sustainability, transparency, dan convenience merupakan tantangan yang saat ini dihadapi oleh industri mamin, selain kepatuhan terhadap standar yang berlaku, seperti SNI, sertifikat halal, maupun standar lainnya yang ditetapkan oleh BPOM," ungkap Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika lewat keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Di industri makanan dan minuman konsumen dinilai tidak hanya menginginkan produk yang sehat, tetapi juga menaruh perhatian pada keberlanjutan maupun transparansi dari suatu produk.
Dengan transformasi digital, perusahaan industri akan mampu memprediksi perilaku konsumen, sehingga mendukung daya saing produk-produk yang dihasilkan.
Purchasing manager's index (PMI) industri manufaktur akan disebut akan tetap ekspansif atau berada di atas level 50.0 hingga 30 bulan ke depan.
Hal ini diutarakan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menurutnya, PMI akan tetap ekspansif seiring dengan membaiknya kondisi geopolitik.
Bahkan, menurutnya, kondisi perekonomian akan lebih baik dari yang sebelumnya diproyeksikan oleh ahli ataupun lembaga-lembaga terkait.
“[Politik] global saya kira juga sudah akan ada perbaikan, nggak sejelek terhadap apa yang kita bayangkan, jadi saya cukup optimis dengan ekonomi global,” kata Agus kepada wartawan di Istana Merdeka, Selasa (21/2/2023).
Kondisi ini bahkan menurut Agus akan bertahan hingga 30 bulan ke depan. “Insya Allah, tercapai 30 bulan,” tutur Agus.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan produksi mobil mencapai 1,6 juta unit pada tahun 2023 menyusul masih tingginya ketidakpastian global yang terjadi saat ini.
Kasubdit Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian Dodiet Prasetyo dalam diskusi bertajuk “Tancap Gas Kejar Target Pasar Mobil 2 Juta Unit” di Jakarta, Kamis, mengatakan target tersebut hanya naik tipis dibandingkan capaian 2022 dimana produksi kendaraan roda empat telah mencapai kurang lebih 1,5 juta unit.
“Maka di tahun 2023 ini kami berharap bisa mencapai lebih dari 1,6 juta unit. Kenapa target ini tidak terlalu besar? Karena kita ketahui masih terdapat uncertainty (ketidakpastian) yang sangat mempengaruhi perkembangan industri ke depan,” katanya.
Schneider Electric bersama Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) mengumumkan kerjasamanya dalam pengembangan keahlian digital bagi sumber daya manusia di industri makanan dan minuman (mamin).
Kemitraan strategis ini mencakup pengembangan pendidikan, kurikulum pelatihan, program pelatihan, sertifikasi kompetensi dan konsultansi industry 4.0 readiness assessment untuk para anggota GAPMMI yang akan berlangsung selama tiga tahun ke depan hingga 2025.
Adapun materi pembelajaran terkait transformasi digital yang termasuk di dalamnya mempelajari Agile Manufacturing, Efficient Facilities dan Resilient Supply Chain.
Page 55 of 126