Peneliti INDEF Ahmad Heri Firdaus mengharapkan hilirisasi jangan hanya fokus pada smelter, melainkan juga galangan kapal yang memegang peran penting pada kelangsungan industri maritim.
Ahmad mengatakan saat ini industri galangan kapal membutuhkan logam dasar yang selama ini justru diekspor. Sementara untuk kebutuhan galangan kapal, industri masih harus impor bahan baku. Padahal menurutnya, Indonesia mampu memproduksi logam di Sulawesi.
"Logam dasar untuk industri angkutan itu kita impor, padahal kita sudah bisa bikin logam dasar," ujar Ahmad dalam Indonesia Maritime Talks 2025, Selasa (25/2/2025).
Untuk melancarkan hilirisasi, industri manufaktur membutuhkan tambahan investasi yang besar hingga bisa tumbuh di atas 9% setiap tahunnya. Dengan begitu industri manufaktur bisa berkontribusi signifikan pada target pertumbuhan ekonomi 8%.
Indonesia dan Turki merupakan dua negara yang sama-sama memiliki sektor industri manufaktur yang berkembang pesat dan menawarkan banyak potensi untuk kerja sama. Potensi ini perlu terus dioptimalkan untuk memperkuat pertumbuhan industri manufaktur di kedua negara.
Tidak ingin melewatkan kesempatan emas kolaborasi membangun sektor industri, kedua negara membentuk Komite Bersama tentang Kerja Sama Industri. Pembentukan komite ini dituangkan dalam Memorandum Saling Pengertian (MSP) yang ditandatangani oleh Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki H.E. Mehmet Fatih Kacir, dengan disaksikan Presiden RI Prabowo Subianto serta Presiden Republik Turki Recep Tayyip Erdoğan dalam pertemuan Indonesia-Turki di Istana Kepresidenan Bogor.
Tujuan dari MSP ini untuk memajukan upaya kerja sama dan meningkatkan saling berinvestasi pada bidang industri, kajian dan pengembangan bersama, proyek inovasi bersama, pengembangan kapasitas, promosi, transfer teknologi, penggunaan teknologi utama dalam industri, dan kegiatan-kegiatan kerja sama yang saling menguntungkan lainnya.
Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Hilirisasi bisa didorong sebagai bagian untuk mengejar target tersebut, salah satunya melalui hilirisasi petrokimia dan gas.
Dalam acara Tekagama Forum Petrokimia dan Gas, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Taufik Bawazier mengatakan, sektor petrokimia dan gas dapat memberikan kontribusi yang besar dalam perekonomian nasional.
Dia menjelaskan, sektor IKFT harus memberikan tambahan kontribusi ke produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp 39,77 triliun dengan skenario porsi industri terhadap PDB nasional sebesar 18,9%. Dan jika target skenario industri berkontribusi sebesar 21,9% dari PDB nasional maka sektor IKFT harus mendorong tambahan sumbangan Rp 46,09 triliun.
"Kalkulasi teknokratik ini diambil dari perhitungan baseline PDB harga konstan tahun 2024 sebesar Rp 12.920 triliun. Dengan peningkatan 8% diperlukan sekitar Rp 1.033 triliun yang akan memperkokoh PDB nasional ke angka Rp 13.953 triliun," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (24/2/2025).
Sejumlah perusahaan manufaktur dari China akan memindahkan operasional (relokasi) pabrik mereka ke Indonesia. Langkah ini diambil untuk memanfaatkan potensi pasar yang lebih besar dan biaya produksi yang lebih kompetitif.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, relokasi ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan investasi di dalam negeri.
Dalam acara Indonesia Economic Summit 2025 (IES 2025), Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan beberapa Kawasan ekonomi khusus untuk menarik perusahaan-perusahaan dari China.
“Beberapa Kawasan ekonomi sudah disiapkan, dan saat ini ada 22 wilayah yang siap untuk investasi,” ujar Airlangga, Selasa (18/02). Ia menambahkan bahwa beberapa Lokasi seperti Morowali, Weda Bay, Galang Batang, Kendal, dan Semarang sudah berhasil menarik perusahaan untuk pindah
Airlangga juga menekankan bahwa langkah ini bukan hanya sekedar rencana, tetapi sudah ada implementasi nyata. “Morowali sudah pindah, Weda Bay pindah, dan Kawasan lainnya juga sudah mulai beroperasi,” tambah Airlangga.
PENASIHAT Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan, industrialisasi dan peningkatan investasi menjadi kunci untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8%.
Saat berbicara di forum The Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025 secara daring, Kamis (20/2). Bambang menilai Indonesia bisa meniru keberhasilan Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga menjadi negara maju karena program pemerintah yang fokus pada pengembangan industri manufaktur.
"Salah satu persyaratan jika ingin pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari 5% menjadi 6%, atau semoga 8%, adalah dengan melakukan industrialisasi. Mengapa Korea, Jepang, Tiongkok, bisa mencatatkan pertumbuhan ekonomi tinggi? Karena industri manufaktur," ujarnya.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin mengoptimalkan pelayanan jasa industri kepada para pelaku usaha dan pemangku kepentingan lainnya termasuk masyarakat sehingga dapat memacu kinerja industri manufaktur yang akan berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Kemenperin, dalam upaya mencapai sasaran tersebut, telah memiliki gedung Unit Pelayanan Publik di Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banda Aceh yang dibangun mulai bulan Agustus 2024 dan selesai pada awal Januari 2025 lalu.
“Dengan dibangunnya gedung unit pelayanan publik yang lebih baik, maka kinerja BSPJI Banda Aceh dan jajaran ASN di dalamnya juga harus lebih baik,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Senin (17/2).
Kepala BSKJI menekankan, BSPJI Banda Aceh agar dapat memenuhi kebutuhan layanan jasa industri yang sesuai dengan ekspektasi dan tuntutan dunia industri dan pelaku usaha saat ini. Hal ini seiring hadirnya fasilitas gedung baru sebagai tempat pelayanan publik yang lebih representatif dan nyaman.
Page 5 of 126