Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno menilai proses pemulihan sektor industri berorientasi ekspor Indonesia tidak akan lama setelah pemerintah memberikan izin percobaan beroperasi dengan kapasitas 100 persen.

"Menurutnya, tren ekspor produk nonmigas dalam negeri selama sisa tahun akan moncer. Kapasitas bekerja 100 persen akan menomalisasi proses operasional sektor usaha berorientasi ekspor," ujar Benny kepada Bisnis, Rabu (18/8/2021).

Terkait dengan kemungkinan penyerapan tenaga kerja yang dirumahkan terlambat, Benny memastikan kondisi pun tidak akan terjadi di indusdtri berorientasi ekspor. Pun dia mengatakan proses perekrutan kembali tidak akan memakan waktu yang lama.

Sebab, jelasnya, sebagian besar pekerja di sektor tersebut tinggal satu kawasan dengan pusat industri.

Adapun, persoalan yang dinilai oleh Benny menjadi tantangan bagi dunia ekspor Tanah Air adalah persediaan kontainer kosong yang diperkirakan juga akan diperlukan oleh seluruh negara eksportir seiring dengan tren pemulihan di sejumlah negara digdaya dunia.

"Halangan masih tetap di kesulitan mendapatkan kontainer-kontainer kosong. Karena permintaan ekspor naik, impor turun, berarti diperlukan kontainer banyak kontainer untuk memenuhi pelonjakan ekspor produk-produk Tanah Air," ujarnya.

Secara umum, kinerja neraca dagang yang masih mencetak surplus dihadapkan pada sejumlah tantangan ke depan, baik dari dalam maupun luar negeri. Di satu sisi, PPKM yang sangat ketat pada Juli sudah mulai longgar.

Kemudian sisi lain, ada sentimen perlambatan ekonomi China yang berpotensi mengganggu aktivitas ekspor dan impor Indonesia. Padahal negara ini adalah mitra dagang utama Indonesia. Sementara itu, ekspor nonmigas Indonesia ke China pada Juli anjlok.

Dengan demikian, tantangan ke depan bisa jadi lebih disebabkan adanya perlambatan ekonomi di negara tersebut. Harga komoditas yang selama ini menopang nilai ekspor juga harus turut diwaspadai. Selama ini, ekspor Indonesia masih sangat tergantung dengan naik turunnya harga komoditas.

Dari sisi impor, turunnya nilai secara cukup signifikan menjadi sinyal aktivitas industri dan perdagangan dalam negeri melemah pada Juli 2021.

Sumber: https://ekonomi.bisnis.com