Industri mebel dan kerajinan atau furnitur mencatat kinerja yang baik selama semester I/2021. Sayangnya, peningkatan ekspor sektor tersebut masih diikuti dengan impor yang juga meningkat.

Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mencatat sepanjang enam bulan pertama tahun ini ekspor mebel dan kerajinan meningkat 35,4 persen secara tahunan (yoy). Kenaikan didorong oleh produk mebel yang melesat 39,9 persen dan produk kerajinan naik 24,8 persen.

Adapun, Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara tujuan ekspor terbesar dengan berkontribusi sebanyak 50,2 persen, diikuti oleh Jepang, Belanda dan Jerman yang masing-masing 7,4 persen, 5,3 persen, dan 4,3 persen.

Sementara itu, impor mebel sepanjang semester I/2021 juga naik 36,3 persen dan kerajinan tumbuh 20,8 persen. Secara total impor mebel dan kerajinan meningkat 29,1 persen yoy yang didominasi oleh produk asal China dengan porsi 76,9 persen.

Ketua HIMKI Abdul Sobur mengatakan bahwa pada semester I/2021 pihaknya juga telah membangun diplomasi dengan berbagai pihak untuk menangani persoalan kelangkaan bahan baku rotan dan pengamanan suplai kayu.

“Kami juga telah menyelenggarakan webinar dalam menjaring masukan terkait permasalahan perizinan SLF [Sertifikat Laik Fungsi], kelangkaan kontainer yang berujung pada mahalnya biaya ocean freight, dan saat ini sejumlah kegiatan guna memaksimalkan kinerja industri pun masih berlangsung,” katanya kepada Bisnis, Minggu (15/8/2021).

Beberapa kegiatan untuk mengoptimalkan kinerja industri itu yang sedang berlangsung adalah pameran virtual, pelatihan pengadaan barang ramah lingkungan untuk UMKM furnitur berlisensi SVLK.

Sobur menyebut, Himki juga tengah menjebatani pelaku industri dengan mengembangjan Business Requirement Mobile Apps HIMKI, penyusunan dokumen Grand Strategy Plan HIMKI 2021–2024 (GSP HIMKI), program pendirian material center, serta sejumlah pameran yang bisa diselenggarakan di mal.

“Kami tetap optimistis bahwa industri ini akan terus mengalami pertumbuhan. Dengan potensi sumber daya alam dan manusia yang dimiliki yang dikelola dengan baik, Indonesia bisa menjadi leader untuk industri mebel dan kerajinan di Asean,” ujarnya.

Sumber: https://ekonomi.bisnis.com