Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis industri otomotif dapat memacu pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi COVID-19.

”Kami optimistis industri otomotif ini dapat memacu untuk upaya pemulihan ekonomi nasional,” kata Menperin lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Kamis, usai menghadiri peresmian Pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021.

Sebab, lanjut Menperin, industri otomotif banyak melibatkan pelaku usaha di dalam negeri dari sektor hulu sampai hilir.

”Jadi, keterlibatan sektor UMKM dalam rantai pasok harus ditingkatkan, kemudian nilai tambah untuk ekonomi nasional juga harus menjadi prioritas, serta mendorong penyerapan tenaga kerja lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Menperin Agus.

Dalam Program Making Indonesia 4.0 yang diluncurkan Presiden Jokowi pada tahun 2018 lalu, industri kendaraan bermotor nasional ditargetkan menjadi pemain global dan ekspor hub kendaraan bermotor baik untuk kendaraan berbasis bahan bakar minyak (Internal Combustion Engine/ICE) maupun kendaraan listrik (Electrical Vehicle/EV).

”Namun demikian, karena kita masih di dalam masa pandemi, Bapak Presiden mengingatkan kepada kita harus tetap waspada terhadap pandemi ini. Kita harus gas dan rem dalam upaya penanganan kesehatan dan ekonomi. Jadi, kita harus jaga agar kesehatan aman dan ekonomi bisa bergerak maju,” kata Menperin.

Menperin menyebutkan meskipun digempur pukulan pandemi COVID-19, industri otomotif mampu menyumbang ke PDB nonmigas sebesar 4,24 persen sepanjang tahun 2020. Sementara itu, ekspor produk otomotif untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih termasuk komponennya mencapai Rp65,99 triliun.

”Dari total nilai tersebut, sekitar Rp41,86 triliun merupakan ekspor kendaraan jenis Completely Build Up (CBU) dari Indonesia ke lebih dari 80 negara,” kata Menperin.

Saat ini tercatat ada 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang ada di Indonesia. Nilai investasi mereka menyentuh hingga Rp71,35 triliun, dengan total kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun dan penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang.

”Lebih dari 1,5 juta orang juga bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut,” ujar Menperin.

Menperin Agus membeberkan kinerja produksi kendaraan bermotor roda empat atau lebih pada periode Januari-Februari 2021 tercatat sebesar 152 ribu unit, dengan penjualan (wholesales) sebesar 102 ribu unit untuk periode yang sama. Capaian positif ini tidak terlepas peran dari implementasi kebijakan insentif fiskal yang diluncurkan oleh pemerintah.

”Dalam rangka mendorong penjualan kendaraan bermotor produksi dalam negeri, pemerintah memberikan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) mulai 1 Maret sampai 31 Desember 2021 untuk kendaraan bermotor roda empat dengan kapasitas mesin sampai 1.500 cc, dan mulai 1 April relaksasi tersebut telah diperluas sampai dengan kapasitas mesin 2.500 CC,” ujar Menperin.

Sampai Maret 2021, dari dampak kebijakan insentif tersebut, telah terjadi peningkatan cukup signifikan untuk kendaraan roda empat dengan kapasitas mesin sampai 1.500 CC, yaitu sebesar 190 persen dibandingkan penjualan bulan Februari 2021.

”Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi pemulihan sektor industri otomotif yang memiliki multiplier effect yang cukup luas bagi sektor industri lainnya sehingga pada akhirnya akan mampu men-jump start perekonomian nasional,” kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita.

Sumber: https://www.antaranews.com